MOROWALI UTARA- Ecy Lamalaoa, perempuan tangguh dan pemberani asal dusun Lambolo desa Ganda-ganda, kecamatan Petasia, kabupaten Morowali Utara (Morut) .
Dalam sejumlah aksi warga dusun Lambolo, yang melakukan protes hingga penutupan ruas jalan Kolonodale-Lambolo, ia selalu tampil di depan.
Sosok perempuan berhijab yang sangat ramah dan bersahabat ini, akan berteriak kepada sejumlah perusahaan yang beroperasi di wilayah Lambolo. Bila jalan yang mereka lalui kembali rusak parah. Bahkan Ecy akan memimpin pemasangan palang di jalan.
Ecy adalah koordinator Kelompok Peduli Lambolo (KPL) yang berjuang menentang aktivitas pertambangan yang tidak berpihak kepada masyarakat.
Salah satu aksinya bersama warga dalam ruang rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara, adalah saat memperjuangkan ganti rugi relokasi warga dusun V Lambolo, dan menghadirkan KJPP Makassar yang ditunjuk PT. COR II untuk menghitung nilai tanah dan bangunan milik warga. Saat hasil perhitungan di paparkan KJPP dalam pertemuan dengan DPRD Morut 22 April 2021. Ecy salah satu warga yang berteriak kepada wakil rakyat.
Hari ini rabu 20 Juli 2022, Ecy dan sejumlah warga Lambolo kembali menutup jalan, hingga perusahaan bergerak melakukan perbaikan. Entah sampai kapan Ecy dan warga Lambolo lain akan terus berteriak, yang pasti ia pernah berujar,
“Saya tak akan pernah lelah berjuang untuk kami semua, ” ucap Ecy.**
Komentar