Perilaku Anomali Anggota DPRD Morut Saat Rapat Bahas Air Bersih

MORUT- Sikap Anggota DPRD Morowali Utara (Morut) yang marah terhadap perwakilan PT. MPR saat rapat soal penanganan air bersih tidak patut di contoh. Sikap mereka menunjukan anomali (keanehan) di depan peserta rapat.

Saat itu anggota DPRD Morut dari Partai Demokrat Usman Ukkas dan dari partai Gerindra Nur Ahmad Jacub secara bergantian menunjukan ekspresi marah ke perwakilan perusahaan yang hadir.

“Ini di undang tidak mau datang, di anggap apa lembaga ini,” ujar Usman Ukkas

“Telpon dia kalau tidak kasih tinggal di Morowali Utara,”timpal Nur Ahmad Jacub

Tentu sikap memperjuangkan kepentingan rakyat itu penting. Tetapi tidak di sadari bahwa secara administrasi DPRD Morut mengirimkan surat undangan ke PT. MPR dan PT. COR itu pada hari Jumat tanggal 12 Juli 2024 di jam 09.06 wita. Sementara rapat akan di gelar di hari itu jam 10.00 wita. Dan undangan pun dikirim hanya via pesan WhatsApp.

Pihak perusahaan sendiri yang kami konfirmasi sedang hadiri rapat koordinasi forum penataan ruang yang sudah mulai pada pukul 08.30 wita dan tengah berlangsung pemaparan.

“Kami sedang pemaparan di kegiatan rapat koordinasi forum penataan ruang. Undangan dari pak Sekda kami terima sudah 4 hari lalu. Sementara pak Maxi dari DPRD baru kirim undangannya pukul 09.06 wita. Rapatnya jam 10.00 wita. Tidak mungkin kami akan tinggalkan pemaparan,”ujar pihak perusahaan (12/7)

Sikap anggota DPRD Morut ini bahkan menunjukan tidak punya etika terhadap pimpinan rapat. Ketua DPRD Morut Warda Dg Mamala memimpin rapat didampingi Wakil Ketua I DPRD Morut Wahyu Hidayat Sudirman.

Sikap ini anomali dan mencoreng lembaga terhormat sendiri. Dan saat itu hadir pula kepala Dinas PUPR Morut Destuber Matoori dan sejumlah dinas terkait.

Komentar