Opini: Lemahnya Kepemimpinan Hj. Megawati Ambo Asa

SERBA SERBI1,798 views

Opini: Lemahnya Kepemimpinan Hj. Megawati Ambo Asa

Penulis, Hendly Mangkali (Jurnalis Beritamorut.com

Foto: Hendly

Insiden pengusiran Sekertaris Dinas (Sekdis) Penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (DPMPTSP) Lili Siombo dari ruang rapat Badang Anggaran (BANGGAR) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara (Morut) oleh Wakil ketua II Moh. Safri Selasa 12 Juli 2022, menegaskan kembali betapa lemahnya kepemimpinan Hj. Megawati Ambo Asa, S. IP sebagai ketua DPRD Morut.

Dari wawancara yang saya lakukan kepada Sekdis PTSP, dan kepada Wakil ketua II DPRD Morut Moh. Safri dan diskusi dengan rekan-rekan jurnalis, saya menyimpulkan beberapa hal,

1. Saat ketua DPRD Morut akan mempersilahkan Sekdis PTSP Lili Siombo berbicara, Wakil ketua II DPRD Morut Moh. Safri langsung memotong pembicaraan dengan menanyakan mengapa Sekertaris Dinas yang hadir, kemudian mengusir Lili Siombo keluar ruangan. Saat itu Ketua DPRD Morut sebagai pimpinan bahkan tidak berkutik. Tidak bisa mengambil sikap yang tegas. Ini adalah catatan buruk seorang pimpinan lembaga.

2. Sikap wakil ketua II DPRD Morut ini adalah contoh wakil rakyat yang tidak bisa menjadi teladan. Selain saya menilai tidak punya etika menghargai Pimpinan DPRD Morut, penyampaian permohonan maaf melalui media bukanlah sikap gentleman.

3. Tidak berkutiknya ketua DPRD Morut ini menjadi pertanyaan besar bagi kami. Apakah ketua DPRD memang tidak tegas, atau ada “kartu yoker” pimpinan yang juga di ketahui anggotanya. Sehingga di saat sikapnya dibutuhkan, justru hanya bisa diam.

4. Persoalan PAD dari retribusi IMB yang di targetkan DPRD 40 milyar kepada DPTSP harusnya di pahami oleh DPRD Morut, bahwa target ini terlampau terlalu jauh, dengan peralihan yang terjadi pada bulan Januari 2022.

Atas insiden pengusiran dalam rapat DPRD Morut tersebut, saya menilai bahwa wakil rakyat tidak paham akan eksistensinya bisa terpilih karena rakyat.**

Komentar