Sekilas Tentang Politik Kotor SFK (Sam Fajar Khatulistiwa)

Penulis; Hendly Mangkali

” Kecurangan dalam pilkada merupakan kejahatan dan penghianatan terhadap suara rakyat. Pemimpin yang lahir dari hasil politik kotor dan curang akan menjadi beban pembangunan daerah, dan akan korupsi”

Politik uang adalah bencana maha dahsyat yang akan menimpa secara merata dan masif terhadap penduduk jika rela menjual suaranya.

Oknum relawan kandidat yang melakukan praktek politik kotor dan lingkarannya, adalah mereka yang suaranya bisa dibeli dan rela melakukan apa saja untuk memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada)

Grup whatshap Fajar Khatulistiwa untuk perjuangan salah satu pasangan calon Bupati Morowali Utara misalkan, bocor dan beredar ke media sosial tentang upaya memainkan politik uang,

Grup yang digawangi oleh SFK ini jelas dalam pemungutan suara ulang (PSU) Desa Peleru Kecamatan Mori Utara menggunakan cara-cara kotor dan tidak terpuji dengan berniat membeli suara rakyat,

“Kordes Peleru…jalan/masuk rmh2 penduduk yang memilih di TPS 3 tetapi hati2.data siapa2 sja pendukungx DIA yg bisa kita ambil pakai uang.sdkit lgi sya muncul dipeleru,” tulis SFK

SFK yang kami konfirmasi via telpon whatshap tidak mengangkat, lewat pesan whatshap membaca pesan, kemudian memblokir nomor kami. (22/12)

Pesan tersebut kemudian dibalas nomor lainnya yang sedang kami konfirmasi,

“Hari ini kumpulnya di kantor camat atau dimana kapten? Tulis nomor dengan kode nama Dito.

Peran SFK dalam grup ini dan didukung oleh sejumlah relawan lain, adalah sebuah upaya melakukan semua cara-cara berpolitik yang tidak terpuji.

Percakapan mereka di dalam grup juga menegaskan, ada indikasi Camat Mori Utara memfasilitasi tempat kumpul relawan kandidat salah satu pasangan calon.

Ini juga catatan penting, bagi pasangan DIA yang menang hasil rekapitulasi kabupaten oleh KPU untuk tindak tegas Camat Mori Utara.*(Foto sampul illustrasi)