MOROWALI- Program pendampingan padi organik oleh PT Vale tidak sedikit mendapatkan kontra, Pasalnya masyarakat masih ragu dan memilih menunda ikut serta dalam program tersebut. Dari keempat desa binaan, yaitu Desa Kolono, Desa Ululere, Desa Bahomoahi dan Desa Bahomotefe dua diantara desa tersebut rata rata yang menerapkan sistem itu hanya terdapat 3 KK padahal yang mengikuti pelatihannya cukup banyak itupun penerapannya tidak menyeluruh disemua lahan mereka
Desa Kolono yang banyak menerapkan sistem tersebut, termasuk bapak Kepala Desa sendiri. Sebelumnya para petani sudah terbiasa menerapkan sistem bertani pada umumnya dengan menggunakan pestisida, dan penerepan pupuk organik bukan juga hal yang baru sebab sebelumnya orang tua dan nenek moyang kita memulai bertani paatinya dengan penerapan pupuk organik hanya saja seiring berkembangnya zaman dan waktu pupuk organik hampir terlupakan untuk dipakai
“Kami tidak ikut, coba tanya Kepala Desa Kolono soal bagaimana pendampingan sebenarnya, beliau ikut itu. Sistem ini bukan hal baru orang tua terdahulu sudah menerapkan ini pastilah ada perbedaan hasil intinya kita tidak perlu mau mutar-mutar menjelaskan, kami masih meragukan keberhasilan sistem tanam padi organik tersebut mengingat cara penanaman dan perawatan tanaman tersebut jauh berbeda dengan yang biasa kita lakukan, sekalipun PT. Vale terjun langsung mendampingi setiap tahapan pada program tersebut” ujar sejumlah petani yang ditemui media saat berada di sawah
Warga petani yang ada di Bungku Timur mengatakan, jika garapan sawah yang dimiliki petani sejak lama sudah berjalan, hanya saja pendampingan PT. Vale soal pupuk organik baru saja, walaupun kata masyarakat keberadaan Vale sudah lama. Namun sepengetahuan kami baru kali ini melakukan pendampingan. Dari keseluruhan petani tidak sampai 50% yang ikut dalam program Vale, karena menurut petani pendampingan penanaman padi organik dilakukan PT Vale yang juga bekerjasama dengan pemda yang dimulai dari memberikan pelatihan, pemberian bibit, pembuatan pupuk organik, sehingga butuh proses yang bisa mempengaruhi keterlambatan progres target petani tambah lagi Vale semata-mata melakukan pendampingan saja tidak ada bantuan fisik dan program itu terlihat sukses justru karena suadaya masyarakat
“sejak pembibitan, penanaman hingga pemanenan, kita lihat masyarakat didampingi namanya juga pendampingan. Namun demikian bahan baku pembuatan pupuk organik disiapkan langsung oleh petani, tidak ada bantuan fisik dari PT Vale langsung ke petani bahkan demi suksesnya program ini banyak swadaya yang dilakukan oleh petani itu sendiri. Jadi kami petani lebih fokus dengan yang kami sudah jalani, PT. Vale sudah lama disini tetapi baru kali kami liat ada sperti ini, kalau sebelumnya ada atau tidak kami tidak tau kalau dari kita-kita yang ada disini barusan ini ada. Namanya juga perusahaan mungkin butuh pencitraan, hehe bercanda Bu” Ujar mereka sambil tersenyum.
Kepala Desa Kolono belum dapat ditemui, karena saat media ini mengunjungi kantor Desa Kolono, Kepala Desa belum masuk kantor hingga sore hari.Ketua BPD Kolono juga yang ingin dimintai keterangan mengenai program organik, belum bisa memberikan keterangan namun media ini sudah menghubungi melalui pesan wahtsapp, ketua BPD berada di Kota Bungku dan sampai berita ini terbit belum ada konfirmasi lagi kapan beliau bisa ditemui.
(Muriana Muhtar Ladjuni)
Komentar