MORUT- Jumlah karyawan GNI yang Golput mencapai 6 ribuan lebih pada Pilkada Morowali Utara (Morut) serentak hari ini. Rabu, 27 November 2024.
Dalam pilkada, jumlah golput tak jarang mengungguli suara sah yang diperoleh pasangan calon (paslon) kepala daerah. Namun kali ini angkanya menjadi anomali.
Salah satu warga menyebutkan jika 6 ribu lebih karyawan GNI golput pada Pilkada serentak kali ini jadi tanda tanya.
“Dari 8 ribuan lebih wajib pilih, yang memilih tadi 1.476 wajib pilih. Yang golput 6 ribuan lebih wajib pilih,”ujar salah satu warga
Didesa Bunta Kecamatan Petasia Timur misalkan. Dari 13 TPS yang ada, media ini memantau jika angka golput sangat tinggi. Contoh di TPS 3 desa Bunta dari 501 wajib pilih, hanya 101 yang datang ke TPS untuk memilih. Sementara 400 wajib pilih tidak hadir.
Golput dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari persoalan teknis yang membuat keengganan mengunjungi tempat pemungutan suara (TPS), hingga alasan ideologis seperti menilai tak ada kandidat yang cocok untuk diberi mandat menjadi pemimpin.
Kami mencoba melakukan wawancara dengan beberapa orang yang golput hari ini. Beberapa kendala mereka bermacam-macam, terutama yang banyak terjadi tidak menerima undangan untuk memilih.
“Saya tidak menerima undangan memilih,”ungkap salah satu karyawan yang enggan namanya di publikasi
Disalah satu TPS kami menerima data ada 160 surat panggilan yang tidak tersalurkan.
Banyaknya surat formulir C6 (surat panggilan memilih) yang tidak tersalurkan atau tidak terdistribusi sampai kepada wajib pilih tentu menjadi sebuah catatan penting bagi penyelenggara pemilu.
Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat membuat pelaksanaan pesta demokrasi ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan penyelenggara pemilu kedepan, sebab ini berbahaya bagi legitimasi pemimpin yang terpilih dari Pilkada serentak tahun 2024.
Komentar