Morowali Utara – Program Listrik Masuk Desa yang dicanangkan oleh pemerintah melalui PLN kembali akan diterapkan di sejumlah desa di Sulawesi Tengah. Tahun 2025 dua desa di Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, yakni Desa Koya dan Desa Tanauge, dijadwalkan akan menerima aliran listrik dari PLN. Program ini bertujuan untuk menerangi wilayah terpencil, terdepan, dan terluar (3T) serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Salah satu pengawas program Listrik Masuk Desa PLN Palu, Desnard Sabudu, mengungkapkan bahwa Desa Koya akan disambungkan dari jaringan listrik di Dusun Tambaole (on grid), sementara Desa Tanauge akan terhubung dengan jaringan listrik di Dusun Bungini (on grid). Jika tidak ada perubahan, penyambungan listrik di dua desa tersebut direncanakan berlangsung pada bulan Agustus tahun ini.
“Tahun ini, kalau tidak ada perubahan, sekitar bulan Agustus Desa Koya akan disambungkan dari jaringan di Dusun Tambaole, sedangkan Desa Tanauge dari jaringan di Dusun Bungini. Dua desa ini dulu yang akan mendapatkan program listrik di Morowali Utara, sementara desa-desa lain akan menyusul di kabupaten lainnya. Totalnya, kami merencanakan 28 desa di Sulawesi Tengah untuk program ini,” ujar Desnard pada Rabu (6/3).
Tantangan Penyambungan Listrik di Desa Tanauge
Meski sudah masuk dalam rencana pembangunan jaringan listrik, penyambungan listrik ke Desa Tanauge masih menghadapi kendala. Menurut Desnard, kepastian pembangunan jaringan listrik di desa ini masih menunggu akses jalan yang menghubungkan Bungini ke Tanauge. Saat ini, jalan tersebut masih dalam tahap pelebaran, dan pengerjaannya harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum pemasangan jaringan listrik dapat dilakukan.
“Desa Tanauge memang sudah masuk dalam rencana program Listrik Masuk Desa, tetapi kami masih menunggu kepastian jalan dari Bungini ke Tanauge. Jika jalannya sudah tembus dan siap, maka penyambungan listrik bisa segera dilakukan,” jelasnya.
Dampak Positif Program Listrik Masuk Desa
Program Listrik Masuk Desa merupakan salah satu langkah penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil. Dengan adanya listrik, masyarakat desa akan lebih mudah mengakses informasi, meningkatkan aktivitas ekonomi, serta mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.
Selain itu, keberadaan listrik juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) di desa-desa yang sebelumnya belum terjangkau jaringan listrik. Para pelaku usaha, seperti pengrajin, pedagang, dan petani, akan mendapatkan manfaat besar dari tersedianya energi listrik yang stabil.
PLN terus berupaya untuk memperluas jaringan listrik ke desa-desa di Sulawesi Tengah, termasuk di wilayah Kabupaten Morowali Utara. Dengan target 28 desa yang akan dialiri listrik pada tahun ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati fasilitas listrik untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Pemerintah daerah dan PLN juga mengajak masyarakat untuk mendukung kelancaran program ini, termasuk dalam hal perizinan dan kesiapan infrastruktur pendukung. Dengan kerja sama semua pihak, target elektrifikasi di daerah terpencil dapat segera tercapai, sehingga tidak ada lagi desa yang masih hidup dalam kegelapan.
Komentar