Tinjau Bangunan SDN 2 Kolaka Yang Roboh, Inspektorat Kembali Temukan Bangunan Roboh Lainnya
BERITAMORUT.COM- Tinjau lokasi aula SDN 2 Kolaka yang roboh, Kepala Inspektorat Morowali Utara (Morut),
Frits Sam Purnama Kandori juga temukan pembangunan gedung ruang belajar lain yang juga roboh. Pembangunan sejumlah gedung sekolah dan aula telah menghabiskan dana ratusan juta rupiah ini dinilai janggal karna pemerintah desa sebelumnya sudah menyiapkan lahan dilokasi yang memenuhi syarat,
Berikut temuan Inspektur Frits Sam Purnama Kandori saat turun lapangan:
1. Inspektur Inspektorat Kabupaten Morut pada tanggal 17 Maret 2021 meninjau langsung Pembangunan aula SDN 2 Kolaka yang roboh yang dibangun t.a 2020.
2. Dari hasil peninjauan ditemukan :
a. Bangunan yang roboh adalah aula dgn anggaran Rp. 149.648.000 dikerjakan oleh CV. RIMBA RAYA KOLAKA.
b. Ditemukan juga Pembangunan 3 (tiga) ruang belajar dari anggaran DAK dengan nilai Rp. 442.203.600 kegiatan tahun anggaran 2019, yang tidak layak untuk digunakan karena sebagian fondasi bangunan sudah roboh dan dinding sudah terbelah.
3. Dugaan awal atas kejadian ini adalah lokasi bangunan yang tidak layak karena kontur tanah yang labil.
4. Di samping itu ada kejanggalan yang ditemukan bahwa oleh pelaksana kegiatan tetap memaksakan pembangunan dilaksanakan di tempat tersebut, sementara Pemerintah Desa sudah menyiapkan lokasi yang lebih memenuhi syarat.
4. Pelaksana kegiatan tidak pernah melapor kepada Pemerintah Desa akan adanya kegiatan pembangunan di desanya.
5. Tahun ini 2021 turun lagi anggaran DAK untuk SDN 2 Kolaka yaitu pembangunan Ruang Guru dengan pagu Rp. 198.383.750. dan ruang Perpustakaan dengan pagu Rp. 189.414.800.
6. Hasil peninjauan ini akan ditindaklanjuti oleh Inspektorat dengan rekomendasi sementara, sambil akan dilakukan audit atas kerugian negara yaitu untuk tidak lagi melakukan pembangunan sipil di lokasi tersebut atau memindahkan lokasi tersebut ke tempat yang lebih aman.
Temuan Inspektur tersebut menjadi tanda tanya, siapakah yang punya kepentingan dibalik sejumlah proyek yang terkesan asal-asalan.
Hendly Mangkali
Komentar