Puncak Harmoni Korololaki, Potensi Wisata yang Terabaikan

MORUT- Puncak Harmoni Korololaki, sebuah destinasi wisata yang terletak di Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, tampak sepi saat tim media kami mengunjungi lokasi tersebut pada Sabtu, 22 Februari 2025 pukul 17.00 WITA.

Alih-alih dipenuhi pengunjung yang menikmati pemandangan alam dan fasilitas yang tersedia, kawasan ini justru menyuguhkan pemandangan yang jauh dari ekspektasi.

Sesampainya di lokasi, suasana sunyi langsung menyambut kedatangan kami. Tidak ada aktivitas wisata yang berlangsung. Hanya terlihat dua orang pengunjung yang datang sekadar untuk berswafoto, sebelum akhirnya meninggalkan tempat tersebut. Pemandangan ini tentu bertolak belakang dengan potensi besar yang dimiliki oleh Puncak Harmoni Korololaki, yang menawarkan panorama alam indah Teluk Tomori.

Kondisi fasilitas di kawasan wisata ini sangat memprihatinkan. Lantai paping blok yang seharusnya menjadi jalur nyaman bagi pengunjung banyak yang copot, mengganggu kenyamanan dan bahkan membahayakan keselamatan pengunjung. Cat yang dulunya cerah kini mulai pudar, memperkuat kesan terbengkalai pada tempat ini.

Pada tahun 2024, pemerintah desa telah mengalokasikan dana sebesar Rp 77.860.000 dari anggaran dana desa untuk pembuatan kanopi di area tempat bermain. Namun, sayangnya, upaya ini belum membuahkan hasil maksimal. Sejumlah mainan anak terlihat. Bahkan, sebuah payung yang seharusnya melindungi pengunjung permainan anak dari terik matahari tampak rusak dan dibiarkan begitu saja.

Lebih jauh lagi, kolam renang yang dibangun pada tahun 2019 dengan dana desa tampaknya juga mengalami nasib serupa. Infrastruktur yang seharusnya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan ini tampak tak terurus. Padahal, dengan pengelolaan yang baik, kolam renang ini berpotensi menjadi salah satu sumber pendapatan yang signifikan bagi desa melalui pengelolaan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Puncak Harmoni Korololaki sebenarnya memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Morowali Utara. Keindahan alamnya menawarkan pengalaman berbeda bagi para wisatawan, baik lokal maupun luar daerah. Namun, tanpa pengelolaan yang serius dan perawatan yang memadai, potensi ini akan terus terabaikan.

Diperlukan sinergi antara pemerintah desa, BUMDes, dan masyarakat sekitar untuk menghidupkan kembali kawasan ini. Investasi tidak hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi juga perlu adanya promosi aktif, program kegiatan rutin, dan peningkatan kenyamanan pengunjung.

Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin Puncak Harmoni Korololaki dapat menjadi salah satu destinasi favorit di Sulawesi Tengah, sekaligus mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Kini, semua pihak tinggal menunggu langkah nyata untuk membangkitkan kembali potensi wisata yang selama ini terlupakan.

Komentar