Puisi: Jejakmu di Hati Kami

SERBA SERBI698 views

Jejakmu di Hati Kami

Di kala fajar belum sempat menyapa,
angin membawa kabar pilu—
kau telah pergi, Nenek Jida Baoli…
menyusul Papa, anakmu satu-satunya,
ke dalam pelukan abadi Sang Pencipta.

Namaku kau sebut,
di detik terakhir helaan napasmu—
dalam hening yang suci,
kau panggil cucumu,
yang kau sayangi tanpa syarat,
meski jarak sedang memisah,
meski tugas dunia menahanku pulang.

Kau tak hanya memberi kasih,
tapi warisan jiwa yang tak akan mati:
tentang setia,
tentang cinta yang menyatukan,
tentang toleransi yang kau tanam,
dan kini aku rawat…
dalam tiap langkah hidupku.

Maafkan aku, Nenek Jida,
karena tak sempat menggenggam tanganmu
saat mata indahmu perlahan terpejam.
Namun, biarlah tulisan ini jadi peluk yang tertinggal,
biarlah mediaku jadi rumah kenangan,
untukmu, yang selalu hidup…
di dalam doa,
dan di ruang paling hangat dalam hati kami.

Penulis: Hendly Mangkali

Komentar