Kenangan 13 Tahun Lalu Dokter Delis Dalam Pelayanan Korban Bencana Butar dan Mamosalato

BERITA MORUT564 views

Kenangan 13 Tahun Lalu Dokter Delis Dalam Pelayanan Korban Bencana Butar dan Mamosalato

 

Morowali Utara- Juli 2007 atau sekitar 13 tahun yang lalu bencana alam banjir dan longsor menghantam Kecamatan Bungku Utara dan Mamosalato,

Sejumlah warga desa jadi korban, bahkan kisah desa Ueruru yang tertimbun tiba-tiba dan banyak nyawa melayang, adalah tragedi pilu yang menyedihkan bila dikenang.

Dokter Delis diatas KRI Teluk Jakarta menuju Baturube

Desa lain seperti Taronggo, Siliti dan seputaran Bungku Utara saat itu tidak bisa diakses.

Bencana Bungku Utara dan Mamosalato menjadi perhatian pemerintah pusat, Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Jakarta diturunkan untuk membawah para relawan termasuk tim medis ke lokasi bencana.

Dalam misi saat itu, turun langsung Dokter Delis Julkarson Hehi yang menjabat kepala puskesmas (PKM) Tomata saat itu,

Arif Paskal Pakonda (Kepala PKM Tomata saat ini) salah satu relawan yang ikut dalam misi saat itu menceritakan kenangan perjuangan mereka kepada media ini,

“Video baru diposting usai Pilkada, Sengaja videonya disimpan-simpan pak,
Kalau saya posting dari awal nanti lain tanggapannya,

Kenangan saat itu dokter masih menjabat kepala Puskesmas Tomata,

Saat itu saya sebagai perawat di Puskesmas Beteleme.
Awalnya kami stay di Posko Bunta, karena saat itu Bunta juga terdampak banjir besar.
Tapi saat itu Kadis Kesehatan Morowali (drg. Timang) memerintahkan kami berangkat ke Baturube.
Dokter Delis saat itu juga langsung panggil kami supaya segera ke Baturube,

Dokter Delis adalah pribadi yang ikhlas dan tulus,
Tidak ada perbedaan diantara kami.
Dokter sangat sederhana dan benar-benar peduli dengan warga yang terdampak bencana.
Waktu pelayanan ke desa Taronggo kami jalan kaki dari desa Tokala ke Taronggo,”tulis Arif Paskal Pakonda (27/12/2020).

Video dalam misi kemanusiaan membantu warga korban bencana Alam yang diposting Arif Paskal adalah bagian dari perjalanan karir seorang Dokter Delis. Sengaja di publikasi usai Pilkada untuk tidak memunculkan stigma negatif akan pelayanan tulus mereka.

 

Hend Mangkali

Komentar