MORUT— Di tengah deru mesin dan kerasnya medan kerja, seorang perempuan bernama Siska Lono, atau yang akrab disapa Ika, menunjukkan bahwa keberanian dan ketangguhan tak mengenal gender. Sebagai single parent berusia 34 tahun, Ika bukan hanya menjadi tulang punggung keluarga, tapi juga sosok inspiratif di lingkungan kerja yang selama ini didominasi oleh laki-laki.
Perjalanan Ika di PT NNI dimulai lebih dari satu tahun lalu. Ia awalnya melamar untuk posisi administrasi atau costumer relation, namun nasib berkata lain. Posisi yang diincarnya belum menjadi rezekinya saat itu. Namun alih-alih menyerah, ia memilih untuk berpikir ulang dan mengambil keputusan berani—masuk ke divisi operator loader, sebuah pekerjaan yang menuntut kekuatan fisik, mental baja, dan kesigapan tinggi.
“Saya pernah menjalani training saat di Bahodopi, jadi tidak terlalu asing,” kenangnya. “Waktu itu dua kali ikut tes, baru akhirnya lolos.”
Kini, Ika bekerja di devisi Op.Loader, di bawah departemen yang memiliki mobilitas tinggi. Tidak jarang ia harus mengikuti pekerjaan ke lokasi-lokasi ekstrem—menanjaki gunung, berpindah ke tongkang, kapal, hingga ke jalur-jalur sulit di darat. Tantangan demi tantangan datang silih berganti, namun ia memilih untuk tetap bertahan.
“Tentu ada rasa takut. Tapi saya sadar, pekerjaan untuk perempuan saat ini tidak mudah dicari. Maka saya putuskan untuk mencintai pekerjaan ini, agar hati dan pikiran saya tetap tenang,” ujar Ika dengan senyum mantap.
Menjadi operator loader bukan pekerjaan yang ringan. Setiap hari ia harus berhadapan dengan alat berat, kondisi cuaca yang tak menentu, hingga risiko keselamatan yang tinggi. Namun bagi Ika, semua itu bisa dihadapi selama memiliki tekad dan semangat. “Urusan kotor, hitam, dekil itu urusan belakang. Yang penting saya bisa memberikan yang terbaik,” tambahnya.
Sebagai ibu tunggal, Ika memiliki alasan kuat untuk terus melangkah. Anaknya menjadi sumber kekuatan utama, sekaligus alasan mengapa ia tak gentar menghadapi segala rintangan. Ia juga meyakini bahwa perjuangan para perempuan hari ini tidak lepas dari jasa pahlawan emansipasi, Raden Ajeng Kartini.
“Tanpa perjuangan beliau, kami perempuan masa kini tidak akan bisa menjadi sosok perempuan independen seperti sekarang ini,” katanya penuh penghormatan.
Kisah Ika adalah potret nyata dari semangat Kartini di era modern. Di tengah stereotip gender dan kerasnya dunia industri, ia hadir sebagai simbol harapan bahwa perempuan bisa berdiri setara, bahkan di sektor pekerjaan yang selama ini dianggap hanya cocok untuk laki-laki.
Melalui kerja keras, keberanian, dan komitmen untuk mencintai apa yang ia kerjakan, Siska Lono telah membuktikan bahwa perempuan bukan hanya mampu, tapi juga berhak mendapatkan ruang, pengakuan, dan kesempatan yang sama.
Dan di balik helm kerja dan seragam penuh debu, ada hati seorang ibu, semangat seorang pejuang, dan jiwa seorang Kartini masa kini.
Komentar