Morowali Utara, – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara, Arman Purnama Marunduh, turun langsung ke lokasi banjir di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, pada Minggu (6/4). Politisi Partai Gerindra tersebut menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang terdampak sekaligus meninjau kondisi banjir yang merendam beberapa dusun di wilayah tersebut.
Dalam kunjungannya, Arman menyampaikan bahwa bantuan sembako disalurkan secara langsung kepada masyarakat di dusun-dusun yang selama ini belum tersentuh bantuan. “Bentuk bantuan yaitu sembako. Kami berikan di dusun yang belum pernah tersentuh, yaitu di Dusun Matabolo Lasampi yang berada di pinggir Sungai Laa, kemudian di Dusun Lampi Kampung Bali, serta di dalam kampung Bunta sendiri,” ungkap Arman.
Selain menyerahkan bantuan, Arman juga menyempatkan diri berdialog dengan warga untuk mendengar langsung keluhan dan aspirasi mereka terkait persoalan banjir yang kerap melanda wilayah tersebut. Ia juga meninjau progres normalisasi sungai yang telah dilakukan sebelumnya.
“Saya juga melihat normalisasi yang sudah dilakukan sejauh mana, dan kami berdiskusi dengan masyarakat tentang bagaimana solusi menangani banjir yang dapat kita lakukan ke depan. Ini harus menjadi perhatian bersama,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, salah satu warga Desa Bunta, Alwun Lasiwua, menyampaikan kondisi banjir yang dinilai cukup parah karena lambatnya air surut. Ia menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di desa mereka disebabkan oleh dua hal utama: luapan Sungai Laa dan tidak adanya jalur aliran air yang efektif di kawasan pemukiman.
“Banjir yang terjadi di Desa Bunta, hanya ada dua persoalan. Yang pertama, air yang masuk berasal dari luapan Sungai Laa. Yang kedua, air yang sudah ada tidak tahu mau mengalir ke mana,” ujar Alwun.
Warga berharap, pemerintah daerah dapat mengambil langkah-langkah yang lebih komprehensif dalam menangani persoalan banjir, bukan hanya melalui perbaikan infrastruktur yang rusak seperti jembatan, tetapi juga melalui pembangunan sistem pengendalian banjir yang menyentuh akar masalah. Masyarakat menilai pentingnya fokus pada ketahanan bencana, antara lain dengan membangun sistem peringatan dini, memperkuat infrastruktur pengendali banjir, serta mengedukasi masyarakat agar lebih siap menghadapi potensi bencana di masa mendatang.
“Penanganan yang berkelanjutan perlu dilakukan, termasuk menyelesaikan persoalan di hulu sungai yang menjadi sumber luapan air selama ini,” tegas seorang tokoh masyarakat lainnya.
Kunjungan Arman Purnama ini mendapat sambutan positif dari warga. Kehadirannya di tengah bencana dianggap sebagai bentuk empati dan kepedulian terhadap masyarakat, serta menjadi harapan baru agar aspirasi warga dapat lebih diperhatikan dan ditindaklanjuti secara nyata oleh pemerintah daerah bersama para pemangku kebijakan lainnya.
Komentar