Soal Proyek “Siluman” Di Morut, Polisi Akan Lakukan Penyelidikan
BERITAMORUT.COM-Proyek rehab SMP 3 Mori yang diduga adalah proyek siluman mendapat respon pihak Kepolisian Polres Morowali Utara, Kasat Reskrim Polres Morowali Utara mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan soal Proyek tersebut namun belum bisa memastikan kapan dan berapa lama kasus itu akan di proses
“Kami belum tangani kasusnya, nanti kami lidik dulu. Namun Ngga bisa memastikan waktu bang. Kami juga sedang menangani kasus lainnya, tetapi langkah awal kita akan melakukan penyelidikan” kata Kasat Reskrim IPDA Lasida Via Whatshap (27/4)
Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Mori Utara Nirwan Pesoa yang dikonfirmasi media mengatakan proyek tahun 2020 itu tidak jelas siapa Kontraktornya, namun informasinya telah dibayarkan 30%. Sementara rehab ruang kelas tersebut sangat diharapkan untuk proses belajar mengajar sebanyak 50 orang
“Kami memang kurang 1 ruang dan kemarin kami hanya memakai ruang perumahan, jadi ruangan itu yang mau direhab adalah satu ruangan yang menjadi harapan kita tetapi tidak dikerjakan. Kami dapat bantuan dan terealisasi tahun 2020 tapi tidak dikerjakan, Minggu lalu inspektorat datang mau tinjau itu bangunan tapi tidak ada karna memang tidak dikerjakan. Saya sudah buat pernyataan, tapi sementara ditelusuri siapa yang dapat itu karna sudah cair dananya 30%. Coba di cek itu pak siapa yang kerja, belum pernah saya ketemu siapa itu, jadi memang baru mau dilacak siapa itu. SMP 3 Mori Utara ini ada 50 siswa,” ujar Kepsek (27/4).
Berdasarkan data yang ada di LPSE Kabupaten Morowali Utara yang kami telusuri pekerjaan rehab sekolah SMP 3 Mori Utara dengan pagu 100 juta dari APBDP Tahun 2020 pemenangnya adalah CV. Arga Putra beralamat di desa Koromatantu kecamatan Petasia kabupaten Morowali Utara dengan nilai penawaran Rp. 99.783.162,95.
Kami mencoba melakukan konfirmasi kepada Inspektur inspektorat Morut Frits Sam Purnama Kandori,
“Iya ada temuan atas pembangunan SMP 3 Morowali Utara, yaitu telah dibayarkan 30 %, sekarang masih pendalaman kasus dan baru tadi di lakukan gelar temuan dengan Dinas Pendidikan,tidak ada pekerjaan, sehingga pihak ke 3 harua bertanggungjawab,” tulis Inspektur via whatshap
Sementara Plt kepala dinas pendidikan Morut yang saat itu menjabat pun coba kami konfirmasi terkait proyek yang diduga siluman ini, dan Moh. Yamin Abdul Samad memberikan keterangan,
“Betul hanya di kasih anggaran 100 juta mana cukup rehap berat makanya nanti tahun ini baru di tambah anggaran nya. Bangunannya memang sangat memprihatinkan, ada saya simpan fotonya,” tulis Moh. Yamin via pesan whatshap (27/4).**
Komentar