Saling Tuding Dugaan Politisasi Bantuan Air Bersih DAMKAR Di Desa Togo
Petasia Barat- Bantuan air bersih menggunakan mobil dari Pemadam Kebakaran (DAMKAR) di Desa Togo, Kecamatan Petasia Barat, yang sedang mengalami kesulitan air bersih diduga di politisir oknum anggota DAMKAR untuk kepentingan politik salah satu pasangan calon (Paslon) Bupati dan wakil Bupati yang akan bertarung di Pilkada Morowali Utara.
Senin 09 November 2020, satu mobil DAMKAR Pemerintah Daerah (Pemda) Morut membawah bantuan air bersih ke desa Togo. Inisiatif penyampaian bantuan tersebut diduga di politisir oknum anggota DAMKAR yang membuat pernyataan bahwa bantuan tersebut di bolehkan untuk masyarakat, tetapi di khususkan tim 02.
“Makanya saya tanya dorang Yabes (anggota DAMKAR) cuman yang mendukung HANDAL kah,? Menjawab Yabes, bukan, siapa saja yang mau ambil air boleh tapi di khususkan timnya ibu Holiliana,” tulis Ida Walili warga desa Togo, dalam salah satu grup Whatshap.(9/10)
Pernyataan Ida Walili ini di perkuat oleh pernyataan ketua tim relawan paslon Delis-Djira kecamatan Petasia Barat Ridelson Tobigo yang dihubungi via pesan whatshap,
“Itu benar sekali tapi mereka balikkan fakta, tapi sudah di tau sama satuan tugas polpp,” tulis Ridelson (10/10).
Oknum anggota DAMKAR Yabes Mauruh yang kami konfirmasi mengatakan,
“Itu Irda Walili namanya pak,,saya punya spupu pak,,kami singga makan sama kakaknya kemarin,,ada itu om yang goso bicara apa semua tapi saya bilang jangan bicara masalah politik kami ini dari dinas pak,”tulis Yabes Mauruh (10/10)
Yabes juga menambahkan instruksi bantuan air bersih dari Kabid Damkar. Kabid Damkar yang dimaksud Fersony Langahi.
Fersony Langahi sendiri coba kami konfirmasi via telpon namun hingga berita di rillis belum memberikan keterangan.
Beredarnya pernyataan ini, meresahkan warga, Kepala Desa Togo belum memberikan keterangan saat berita ini dirillis, pernyataan ini tentu sangat merugikan semua pihak. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Damkar harusnya bisa memastikan mengawal distribusi bantuan air dan memastikan tidak terjadi kendala dilapangan.
Paslon 02 pun dirugikan karena kandidat tentu paham akan aturan dan tidak akan berani menginstruksikan hal ini.
Siapapun oknum yang telah membuat keresahan, mencampur adukan kegiatan sosial Pemda dengan isu politik harusnya ditindak tegas. *(red)
Komentar