MORUT- Rapat dengar pendapat (RDP) persoalan lahan di desa Bunta yang di gelar tanggal 11 februari 2025 menghadirkan perwakilan masyarakat, sekdes Bunta, pihak Polres Morut dan BPN Morut.
Kepala desa Bunta Christol Lolo sendiri saat itu bersamaan dengan jadwal mengikuti kegiatan di Pemprov Sulteng dalam rangka mediasi dengan PT. SEI.
Namun salah satu media online dalam pemberitaannya terkesan terus menyerang personal Kades Bunta, bukan lagi membahas substansi persoalan.
“Hari itu bersamaan dengan saya di Pemprov menghadiri ada juga mediasi dengan PT. SEI. Undangan pdf dari sekertariat saya terima sudah jam 11, saya sudah posisi di Taripa,” ujar Christol Lolo (20/2)
Selama ini apa yang di persoalkan oleh sejumlah pihak terkait lahan, kades Bunta sangat terbuka dalam memberi keterangan.
Dalam RDP dengan DPRD Morut akan ada pertemuan lanjutan pada tanggal 26 februari 2025 di kantor PT. SEI untuk verifikasi lapangan.
Upaya yang dilakukan sejumlah pihak yang mempersoalkan verifikasi lahan dinilai tidak berdasar dan lebih kepada mengakomodir kepentingan kelompok tertentu.
Anehnya, salah satu media online asal Kendari selama terbit hanya membahas lahan di Bunta dan menyerang pribadi Kades Bunta. Ada 23 berita hanya terkait Bunta sementara ada banyak persoalan di Morut.
Komentar