Morowali Utara — Nama Holiliana Tumimomor atau yang akrab disapa Bunda Holi, kini semakin diperhitungkan di panggung politik Kabupaten Morowali Utara (Morut). Keberhasilannya melenggang ke DPRD Morut periode 2024-2029 menandai babak baru dalam perjalanan politiknya, sekaligus menjadi penegas bahwa jalan yang ia pilih bukan sekadar warisan dari sang suami, mendiang Bupati Morut Aptripel Tumimomor, melainkan sebuah komitmen pribadi untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Morowali Utara, Bunda Holi berhasil mencetak sejarah kecil: mengembalikan marwah dan kepercayaan masyarakat terhadap partai berlambang mercy itu. Pada Pemilu Legislatif kali ini, Partai Demokrat berhasil meraih tiga kursi di DPRD Morut, naik signifikan dari hanya satu kursi pada periode sebelumnya. Capaian ini tentu tidak terlepas dari peran strategis Bunda Holi dalam memimpin, mengkonsolidasikan kekuatan partai, serta membangun kedekatan emosional dengan masyarakat akar rumput.
Prestasi Bunda Holi terasa makin istimewa karena diraihnya dari daerah pemilihan (dapil) yang dikenal paling kompetitif, yakni Dapil III yang meliputi Kecamatan Mori Bersaudara dan Lembo Bersaudara. Tak tanggung-tanggung, dari delapan anggota DPRD Morut periode 2019–2024 yang berasal dari dapil tersebut, lima petahana harus tumbang. Dapil ini pun mendapat julukan “dapil neraka” karena kerasnya persaingan. Namun, di tengah ketatnya kompetisi, Bunda Holi justru muncul sebagai salah satu wajah baru yang dipercaya masyarakat.
Wilayah ini pun kian dikenal sebagai “markas kekuatan” politik Bunda Holi. Basis dukungan yang kuat di Kecamatan Mori bersaudara dan Lembo bersaudara tak hanya memberinya kemenangan, tetapi juga modal sosial yang bisa menjadi pijakan menuju panggung politik yang lebih tinggi.
Di lingkungan DPRD Morut, saat rapat dengar pendapat, Bunda Holi dapat kita lihat dengan penampilan busananya yang khas: setelan kemeja putih. Warna putih, baginya, bukan sekadar pilihan estetika. Ia mencerminkan sikap keterbukaan, ketulusan, dan kesungguhan dalam mengabdi. Dalam berbagai rapat dengar pendapat, sosoknya tampil lugas, membawa semangat baru dalam parlemen daerah.
“Saya maju di DPRD Morut dengan komitmen memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat,” ungkapnya singkat namun penuh makna.
Pernyataan itu bukan slogan kosong. Sepanjang kampanye hingga kini, Bunda Holi menegaskan pentingnya kehadiran wakil rakyat yang benar-benar menjadi jembatan antara suara rakyat dan kebijakan pembangunan.
Dalam momentum Hari Kartini tahun ini, redaksi sempat meminta pandangan Bunda Holi tentang sosok pahlawan perempuan Indonesia tersebut. Jawabannya mencerminkan karakter kuat yang juga ia miliki.
“Yang patut diteladani dari seorang Kartini adalah kegigihannya dalam memperjuangkan emansipasi. Walaupun banyak tantangan, tidak menyurutkan perjuangannya,” katanya.
Keteladanan Kartini inilah yang menginspirasi Bunda Holi dalam menapaki jalur politik. Pernah kalah dalam kontestasi Pilkada Morut tahun 2020, tidak membuatnya mundur. Ia justru memilih merintis dari jalur legislatif — pilihan yang kini terbukti strategis dan membuka jalan yang lebih luas.
Kini, dengan posisinya sebagai anggota DPRD Morut sekaligus Ketua DPC Demokrat, Bunda Holi digadang-gadang sebagai salah satu figur potensial dalam bursa calon bupati Morowali Utara mendatang. Sosoknya yang sudah dikenal publik, rekam jejaknya yang bersih, serta basis dukungan yang kuat, menjadikan peluang tersebut bukan isapan jempol.
Bagi Bunda Holi, politik bukan sekadar arena kekuasaan, melainkan jalan pengabdian. Dengan modal empati dan pengalaman hidup sebagai istri seorang pemimpin daerah, ia memahami bahwa kebutuhan masyarakat tidak bisa dijawab dengan janji-janji kosong, tapi dengan kerja nyata dan konsistensi.
“Perjuangan di jalur politik adalah amanah. Saya ingin membawa suara masyarakat, terutama perempuan, agar tidak hanya didengar, tetapi juga diperjuangkan,” ujarnya.
Tahun-tahun mendatang, publik tentu akan melihat ke mana langkah politik Bunda Holi akan bermuara. Namun satu hal yang pasti: ia telah menunjukkan bahwa keberanian, keikhlasan, dan konsistensi akan selalu menemukan jalannya — bahkan dari medan yang disebut “dapil neraka”.
Komentar