Dugaan Kongkalikong Dana CSR Desa Korololama Mencuat ke Permukaan

MORUT- Dugaan Kongkalikong Dana CSR yang masuk desa Korololama berasal dari sejumlah perusahaan mencuat ke permukaan.

Ada sejumlah perusahaan yang beraktivitas di wilayah desa Korololama kecamatan Petasia. Diantaranya PT. Mineral Bumi Nusantara (MBN), PT. Hastari, PT. Cocoman dan CV. Soil Exavation.

Masyarakat mempertanyakan pertanggung jawaban dana CSR sejumlah perusahaan mulai dari PT. MBN dan PT. Cocoman.

Masyarakat yang terdiri dari Karang Taruna dan LPMD membentuk tim 9 yang menelusuri soal dana CSR PT. Cocoman. Tim 9 menggelar rapat pada tanggal 17 Desember 2024 dan merekomendasikan 5 point penting diantaranya mendesak Pemdes mempertanggung jawabkan dana CSR yang masuk desa Korololama.

Media ini menelusuri dengan melakukan wawancara kepada ketua pengelolah tali asih desa Korololama Untung Maroi.

Untung Maroi memaparkan secara terbuka penggunaan dana. Menurutnya sebagai pengelolah mereka menerima dana dari perusahaan yang masuk adalah dana dari PT. MBN sejak tahun 2022 sampai 2024.

“Langsung di transfer ke rekening tali asih, itu dia bervariasi tergantung laporannya dorang, sebetulnya pembicaraan 11 ribu/metrix ton. Lalu kemudian dalam pengelolaannya terbagi dua, sebagian tali asih sebagian untuk CSR. Itu tergantung kesepakatan dan di rapatkan.

Itu pembagiannya 10:1000. Jadi 10 tali asih itu yang akan kita salurkan ke masyarakat 1000. Yang tali asih sudah kita salurkan ke masyarakat per KK dengan 3 kriteria, pertama memiliki KTP di Korololama, punya KK Korololama, punya rumah di Korololama atau berdomisili di Koroloma. Kemarin kita sudah cairkan itu 357 KK per KK itu Rp. 1.200.000 per KK.

Masih 12 KK yang belum dapat, tinggal kita pikirkan dengan pemerintah desa bagaimana supaya mereka dapat.

Saldo yang ada untuk CSR sudah dengan penambahan yang kemarin masih sekitar 80 juta lebih di Bank,”kata Untung Maroi (19/12)

Berdasarkan bukti transfer PT. MBN ke rekening panitia tali asih pada bulan November 2024 sebesar Rp. 487.471.776. Nilai ini untuk dana tali asih dan CSR.

Dari penjelasan ketua Pengelola tali asih desa Korololama ini sejak tahun 2022-2024 baru mengelola dana CSR PT. MBN. Diduga dana CSR PT. Cocoman yang beroperasi sejak tahun 2014 sampai 2024 tidak dikelolah oleh panitia tali asih.

Salah satu warga yang enggan namanya di publikasi menyebut ada dugaan Kongkalikong Dana CSR oleh Pemdes Korololama dari PT. Cocoman.

“Kami mendesak pihak pemdes Korololama untuk mempertanggung jawabkan kemana dana CSR PT. Cocoman selama ini,”ujarnya

Dari penelusuran media ini berdasarkan data transaksi keuangan PT. Cocoman. Kami membuka satu persatu dengan mengambil sampel tahun 2014 ada transaksi dari PT. Cocoman tanggal 19 September 2014 senilai 20 juta untuk sumbangan ke Desa Korololama.

Diduga ada transaksi lain di setiap tahun dari perusahaan yang di pertanggung jawabkan dalam penggunaan dana desa.

Komentar