DPRD Morut Tidak Punya Empati Pada Keluarga Korban Dugaan Pelecehan Seksual
BERITAMORUT.COM- Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara (Morut) tidak menunjukan empati terhadap korban pelecehan seksual,
Korban dan keluarga saat ini terus berjuang menuntut keadilan ditegakkan atas dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok di PT. GNI,
Keluhan keluarga korban atas peristiwa ini menjadi sorotan sejumlah media cetak dan online, namun tampaknya rintihan kegusaran hati keluarga korban mendapatkan keadilan tidak membuat hati wakil rakyat yang duduk di DPRD Morut terketuk untuk sekedar menunjukan empati sebagai perwakilan warga,
Dugaan pelecehan, penghinaan serta pengancaman yang diduga dilakukan oleh salah satu oknum warga negara asing asal Tiongkok yang bekerja disalah satu perusahaan tambang Morowali utara, Sulawesi Tengah senin, 26 april 2021 , secara resmi dilaporkan diSPKT Kantor Mapolres Morowali utara.
Penyerahan dokumen oleh kakak korban Christina Yolanda Lanabu berupa sejumlah bukti diterima langsung oleh Kanit SPKT Bripka Masytian Suade pada senin siang tadi. Yolanda dikonfimasi mengatakan bahwa benar pihaknya telah melakukan pelaporan kepihak berwajib. Sejak kasus ini ditangani pihak berwajib, tidak ada empati yang ditunjukan wakil rakyat di DPRD Morut sampai hari ini,
“Saya kecewa dengan anggota dewan kita, saya kecewa karna sepertinya mereka tidak menganggap ini persoalan. Jadi apa tugas mereka sebagai wakil rakyat di DPRD. Kenapa mereka kurang ada perhatian dengan kejadian seperti ini, Jangan-jangan mereka takut tidak dapat proyek didalam, atau kurang menguntungkan mau urus yang begitu,” ujar Yolanda (8/5),
Sejak kasus ini mencuat, DPRD Morut sama sekali tidak bergeming menunjukan bahwa mereka tempat rakyat mengeluh.
“Hanya pak Yaristan Palesa sempat menelpon, itu pun beliau lagi dalam kondisi sakit di Palu. Setelah itu tidak ada sama sekali yang peduli,” ujarnya.
Sangat disayangkan sikap wakil rakyat yang tidak berempati ditengah perjuangan warganya mencari keadilan**
Komentar