Desa Koya Masih Terisolir, Usulan Prioritas Musrembang Tidak Mendapat Perhatian Serius
Petasia- Desa Koya sampaikan keinginan mereka lepas dari kondisi terisolir oleh akses jalan darat.
Rabu 14 oktober 2020 melalui kepala Desa Koya Badudin warga kembali sampaikan satu-satunya harapan mereka kedepan jadi perhatian Pemerintah Daerah kabupaten Morowali Utara (Morut) adalah terbukanya akses jalan darat.
“Kalau masyarakat pesisir pantai ini, khususnya desa Koya inginkan akses jalan kasian penghubung ke desa lain,
Usulan ini masuk dalam musrembang, setiap musrembang kami sudah usul terus, dari mantan kades sudah usul terus juga, bahkan masuk terus dalam skala prioritas 1 kami masukan,”ujar Kades.
Kades Koya menambahkan bahwa jalan darat desa Koya memiliki 2 alternatif pilihan, yaitu dari Desa Koya ke Desa Korolaki jaraknya 6 Kilo meter, atau dari desa Koya ke desa Bunta jaraknya 14 kilo meter.
Bahkan pada tahun 2017 akses jalan Koya-Bunta sudah sempat dirintis. Pemerintah desa Koya dan seluruh masyarakat justru lebih merasakan pembangunan dengan dana desa.
“Pemerintah desa Koya dan masyarakat desa Koya sangat berterimah kasih dengan adanya dana desa, masyarakat bisa merasakan pembangunan dan pemberdayaan dengan adanya dana desa ini,”ujar Kades.(14/10).
Kini di tahun 2020 saat kabupaten Morut hadapi Pilkada, keinginan masyarakat kembali disampaikan lewat media ini, agar DPRD Morut, Pemerintah Daerah ke depan bisa membuka mata mereka melihat kondisi terisolirnya warga desa Koya, bahkan desa Gililana agar jadi perhatian serius.
Sumber Foto:
Gatot Tampake, Badudin (Kades Koya)
Komentar