
MOROWALI UTARA-Anggota komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali Utara (Morut) Yaristan Palesa,SH memberikan statementnya terkait persoalan pemotongan honor uang lembur pegawai Puskesmas Baturube yang jadi pemberitaan media.
“Wahhhh,,ini kacau kalau begini ini…mestinya ini ada laporan ke kita ke DPRD supaya kita laksanakan fungsi pengawasannya kita. Harus melaporlah biar cuma melalui WA atau sms. Supaya dasar itu nanti kami mengundang kadis dan kepala puskesmas minta RDP dengan mereka kenapa bisa begitu terjadi pemotongan. Tidak boleh semena_mena kapus begitu main potong, apalagi honornya orang itukan hak pribadi di atur oleh Undang-undang. Banyak sebenarnya jalan jangan berpatokan main potong honornya orang. Kalau itu untuk kepentingan puskesmas bisa buat telaan staf ke Dinas supaya di alokasikan dana bila itu emergency,” ujar Yaristan Palesa
Sebelumnya di beritakan Sebanyak 17 pegawai Puskesmas Baturube mogok kerja dan tidak masuk kantor, sebagai bentuk protes pemotongan uang lembur pegawai, yang diduga digunakan oleh Kepala Puskesmas Baturube Yenar, untuk membeli 15 buah AC.
Kepala Puskesmas Baturube Yenar, adalah salah satu pejabat yang di berikan kepercayaan oleh Bupati Delis. Kepala Puskesmas ini jadi salah satu yang dilantik dari 143 pejabat pada 12 Mei 2022 yang lalu.
Namun saat menjabat, sejumlah pegawai Puskesmas Baturube Mogok. Baru 3 Bulan Dilantik.Kepala Puskesmas Baturube Gunakan Uang Lembur Pegawai, Untuk Beli 15 Buah AC. Memicu protes besar-besaran bahkan menganggu pelayanan kesehatan.
“Sekarang ini yang bajaga di puskesmas sudah bidan dan perawat desa bahkan bendahara juga so bajaga di PKM. Seandainya ada apa-apa di desa bagaimana. Karna dorang itu tugas di desa,” ujar salah satu pegawai Puskesmas (23/8)
“15 bji ac dibeli pake uang pribadi awalnya, setelah itu dia minta digantikan dengan uang lemburnya pegawai, yang di JKN. Jadi ini anak-anak termasuk dokter so tidak terima lembur ini tanpa dibicarakn dulu dengan anak-anak honor,” ujar sumber kami
Kepala Puskesmas Baturube Yenar berjanji akan mengusulkan itu di anggaran perubahan,
“Kemarin itu kembali 3, jadi 14. Sebenarnya ini anak-anak ini tuntutannya pindah-pindah… Itu kemarin Saya baru ajukan di perubahan, kalau bisa Saya di konfirmasi offline, jangan online ini,, bisa bagaimana eee…,” ujar Kepala Puskesmas Baturube via sambungan telpon
Dari informasi yang dihimpun media ini, Kepala Puskesmas Baturube di kabarkan sedang ke Kabupaten untuk mencari perlindungan pasca sikapnya menjadi sorotan. Media ini mencoba melakukan konfirmasi hari ini jumat 26 Agustus 2022, namun sampai berita ini tayang belum bisa terhubung dengan kepala Puskesmas Baturube.**
Komentar