
MOROWALI- Lima Desember Momentum bersejarah bagi Kabupaten Morowali, ditahun 2021 kemarin tepat 5 Desember Morowali memasuki umur remaja (22)thn, harapan semua pihak Morowali menjadi lebih baik dan maju dari tahun-tahun sebelumnya juga dimasa akan datang. Walaupun masih remaja Morowali tidak lagi seperti daerah-daerah lain, perlu mencari jatih diri ataupun sibuk membangun opini pencitraan agar publik mengenal Morowali.
Pengurus DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Wazir Muhaimin, merasa terharu dan sesal melihat kondisi daerahnya saat ini sebab meningkatnya taraf kehidupan masyarakat akan kehadiran investasi tidak mampu di imbangi oleh Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pusat. Permasalahan sosial dan lingkungan yang diduga akibat dari sembrautnya pengelolaan tataruang Morowali
“Perasaan ibah melihat kondisi daerah saat ini, Morowali bagaikan seekor sapi perah tidak terawat oleh pemiliknya, yang setiap saat diambil susunya namun terlihat tidak terurus. Tiap tahun Berita banjir, di hampir setiap kecamatan bagian darat Morowali, isu kemacetan bertahun-tahun, buruknya lingkungan dipemukiman pandat penduduk hingga banjir lumpur musiman menerpa pemukiman padat dan akses jalan negara dibagian pesisir Morowali yang tidak pernah mau diperbaiki oleh pemerintah sehingga membawa dampak sosial bagi kehidupan masyarakat Morowali. Terlihat ketidak siapan dan keseriusan pihak berwenang mengelolah tataruang sehingga bertahun-tahun tidak ada solusi disetiap permasalahan yang dihadapi”
Hampir tidak ada kata yang bisa diucap dan tidak ada lagi narasi yang bisa tertulis untuk bisa menghadirkan hati malaikat yang mau merubah dan membenahi persoalan yang selama ini dikeluhkan rakyat Morowali, pemangku kebijakan dan wakil rakyat sibuk berbalas pantun soal regulasi kebijakan guna kehadiran investasi dan kepentingan kelompok. Pejabat tinggi sibuk bersafari untuk peletakan batu pertama sebagai simbol Investasi tidak ada hentinya
“Apalagi yang bisa kita ucap dan tulis, tanpa menjelaskan panjang lebar persoalan yang dihadapi butuh sosok yang serius melakukan pemebenahan, Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pemerintah pusat harus bersinerji dan sejalan menyelesaikan persoalan di Morowali. Butuh ketulusan hati dan keseriusan, wakil rakyat perlu introspeksi diri agar mereka tau mereka lahir dari mana dan tugas mereka apa jangan hanya sibuk berbalas pantun saling sindir membahas regulasi untuk kepentingan aktivitas perusahaan tambang dan anggaran” ucap Wasir.**
Komentar