Morut, Sulteng- Legislator Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Morowali Utara ( Morut) Sulawesi Tengah ( Sulteng) menyoroti dugaan penyerobotan lahan kebun masyarakat Desa Ueruru, Kecamatan Bungku Utara yang dilakukan PT. Cipta Argo Sakti (PT Cas).
Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Morut, Yaristan Palesa SH mengatakan, setiap perusahaan yang membuka lahan untuk kepentingan perusahaan wajib melakukan sosialisasi.
“Sepengetahuan dan pengalaman, saya pernah bekerja sebagai humas kurang lebih 17 tahun disalah satu perkebunan sawit terbesar di Morut. Bahwa setiap perusahaan yang membuka lahan itu wajib melakukan sosialisasi,” katanya.
Menurutnya, sosialisasi itu penting dilakukan di tingkat desa, kecamatan sampai di tingkat kabupaten.
Yang pertama, penyampaian kepada publik bahwa ada perusahaan yang masuk. Kemudian yang kedua setelah melakukan sosialisasi pihak perusahaan harus melakukan iventarisasi lahan.
“Iventarisasi lahan yang dimaksud disini, mengenai batas desa dan kecamatan terutama lahan lahan perkebunan masyarakat dan bekas kebun, itu tidak boleh di serobot, walaupun SK ke masyarakat belum ada tetapi secara adat istiadat kita di akui oleh Negara bahwa namanya bekas kebun itu adalah hak masyarakat,” jelas Yaristan.
Jadi lanjutnya, kalau terjadi penyerobotan lahan masyarakat tanpa sepengetahuan warga masyarakat, itu keliru.
Olehnya, sebagai wakil rakyat pihaknya akan turun lapangan untuk menindak lanjuti dan melihat secara langsung masalah tersebut.
“Kebetulan saya ini Sekretaris Fraksi Golkar di DPRD, saya akan laporkan kepada ketua fraksi sesudah pelantikan ibu ketua DPRD yang baru yakni Ibu Warda Dg.Mamala,SE,. Setelah itu saya akan minta petunjuk beliau, bahkan fraksi golkar ini akan mendorong untuk proses penyelesaian. Kalau terjadi masalah di sana dan ada tindakan tindakan yang merugikan masyarakat maka fraksi golkar bersama DPRD akan hadir di sana agar supaya masyarakat tenang perusahaan juga aman bekerja,” ujarnya.
Ia berharap dengan hadirnya perusahaan perusahaan morut dapat meningkatkan membangun perekonomi masyarakat. “Tapi kalau hanya mengacaukan lebih baik kita suruh pulang saja tidak ada gunanya itu,” tutup Yaristan.
Komentar