Ribuan Warga Terdampak Banjir di Morowali Utara

BERITA MORUT498 views

Morowali Utara – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, menyebabkan ribuan warga terdampak dan ratusan lainnya mengungsi. Berdasarkan data terkini, terdapat lima kecamatan yang terdampak parah, yakni Petasia Timur, Petasia Barat, Lembo Raya, dan Lembo.

Di Kecamatan Petasia Timur, Desa Bunta menjadi wilayah terdampak terbesar dengan 743 kepala keluarga (KK) atau 2.827 jiwa, dan 96 KK atau 194 jiwa di antaranya mengungsi. Sebanyak 351 rumah dan 4 gereja dilaporkan terendam. Sementara di Desa Peboa, 21 KK atau 84 jiwa terdampak, dengan 11 KK atau 44 jiwa mengungsi, serta 17 rumah terendam. Desa Mohoni mencatat 300 KK atau 840 jiwa terdampak, dengan 250 rumah dan 1 Puskesmas Pembantu (Pustu) ikut terendam.

Di Kecamatan Petasia Barat, banjir melanda Desa Onepute 209 KK atau 695 jiwa, 90% rumah warga terendam air, Desa Sampalowo (86 KK atau 286 jiwa, 80 rumah dan 15 meter ruas jalan terendam), serta Desa Ulula’a (160 KK atau 490 jiwa , sejumlah rumah warga terendam dan 1 rumah ibadah ikut terdampak). Banjir juga merendam wilayah Desa Togo Mulyo dengan 281 KK atau 940 jiwa terdampak, termasuk 1 unit SMA Satu Atap yang terendam air.

Kecamatan Lembo Raya juga mencatat kerusakan cukup serius. Di Desa Lembobelala, 90 KK atau 270 jiwa terdampak, dengan 8 rumah.

Sedangkan di Kecamatan Lembo, Desa Korompeli tidak mencatat adanya pengungsi, namun 1 jembatan gantung dilaporkan rubuh.

Pemerintah Kabupaten Morowali Utara bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah menetapkan status tanggap darurat dan bergerak cepat melakukan evakuasi terhadap warga terdampak. Selain itu, bantuan berupa peralatan tidur dan bahan makanan telah didistribusikan ke sejumlah titik pengungsian dan wilayah yang terdampak langsung.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat serta mempercepat pemulihan kondisi pascabanjir. Pemerintah daerah juga terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.

Komentar