MORUT- Honorer di Dinas Pertanian Morowali Utara (Morut) diduga punya perusahaan sendiri yang sering di pakai untuk mengatur proyek yang ada.
Salah satu rekanan membongkar dugaan kongkalikong di sejumlah Dinas bahkan melibatkan pegawai honorer yang jadi bagian program.
Salah satunya di Dinas Pertanian, diduga honorer inisial N punya perusahaan sehingga saat ini memiliki aset yang luar biasa.
“Di Dinas Pertanian ada honorer inisial N yang pegang program dia diduga punya perusahaan sendiri. Karna bagian program. Kita bisa lihat saja asetnya punya kos-kosan punya mobil, bukan kita iri tapi bisa kita ketahui lah dan sudah jadi rahasia umum,” ungkap sumber terpercaya media ini (14/1)
Bahkan sumber terpercaya kami menyebut ada OPD dimana oknum Kepala Dinas dan sekertaris Dinas jadi mafia proyek.
Rekanan ini bahkan menyebut pembuatan kontrak mereka bayar 2 juta. Sementara setiap tanda tangan minimal mereka harus setor 500 ribu ke pejabat yang ada tanda tangannya dalam kontrak kerja.
Rekanan ini menyebut 3 Dinas yang diduga tempat mafia soal pekerjaan. Yaitu Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas PUPR Morowali Utara.
Ia juga menyinggung proses penayangan paket penunjukan langsung di LPSE. Ia mengatakan paket PL ada yang ditayangkan hari ini misalkan besok langsung kontrak sehingga tidak ada ruang masa sanggah.
Kebiasaan ini sudah terjadi sejak pemerintahan sebelumnya sampai dengan hari ini. Diduga sejumlah oknum pejabat bermain proyek dan memperkaya diri sendiri.
Rekanan ini juga menceritakan pengalamannya paket PL yang nilai 200 juta, rekanan hanya dapat 40 juta karna macam-macam setoran. Hal ini jadi penyebab sejumlah pekerjaan tidak selesai bahkan tidak beres.
Komentar