Ketua IPPMMU Moh. Djalal mengungkapkan bagaimana perjuangan mahasiswa Morut di Palu selama ini,
“Kita sudah rapat rencana tanggal 07 November bulan depan kita turun aksi di lokasi asrama yang lahannya bersengketa di Lasoani. Paling kurang 50 an mahasiswa turun, bahkan bisa 100 lebih mahasiswa. Kita akan menyampaikan 2 point tuntutan. Yang pertama kalau memang sekret atau asrama sudah tidak lagi dibangun karena persoalan sengketa, maka lakukan pembelian asrama seperti yang dilakukan di Makassar. Kemudian yang kedua perpanjang sekertariat asrama yang kurang lebih 2 minggu lagi akan habis. Kemarin juga ada 2 anggota DPRD Morut yang hadir, tapi nanti mereka kembali ke kabupaten untuk menyampaikan itu ke Pak Bupati. Kita sudah berulang kali koordinasi ke Pemda tetapi tidak ada respon,” ungkap Moh. Djalal (29/10)
Sikap IPPMMU Palu ini adalah pilihan terakhir, mengingat sekitar kurang lebih 15 hari lagi, sekertariat yang jadi asrama mahasiswa Morut habis kontrak. Nilai kontrak 18 juta per tahun luput dari perhatian Pemda dan DPRD Morut.**
Komentar