MOROWALI UTARA- Usulan pergantian Bendahara barang Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Morowali Utara (Morut) mendapat perlawanan dari Bendahara Barang Alfice Lini Bolilanga, S.Kep.
Usulan dirinya di ganti baru diketahui, membuat Bendahara ini berang. Bendahara barang yang biasa di sapa Lini ini menyebut Sekertaris Dinas Kesehatan Yoknasari Lande dan anak mantunya (Pegawai di Bagian Bendahara Barang Dinkes) berperan dalam usulan pergantian yang tiba-tiba dan terkesan sepihak.

“Ini Gunawan sedikit-sedikit tanya kapan cair, sampai di medsos dia tanya kapan cair… Saya baku ambil, baku ta salah dengan dia, masalah-masalah dana, sedangkan dana itu tidak pernah saya pegang, saya bukan bendahara pengeluaran, Bendahara barang. Saya sudah bicara dengan dia saya anggap sudah selesai. Kok tiba-tiba ibu sekertaris, mama mantunya itu ibu sekertaris dinas kesehatan datang ba urus saya punya pergantian sebagai Bendahara barang tanpa saya tau. Sebenarnya saya tidak mau anu begini tapi dorang sudah keterlaluan apa salahku. Saya ini hanya pegawai Negri biasa. Saya kasian ini, saya tidak tau saya mau di ganti,” ujar Bendahara barang kepada media ini (23/8)
Bendahara barang tersebut menyebut anak mantu dari Sekertaris Dinkes malas masuk kantor,
“Saya tidak gila jabatan, saya hanya tegakkan keadilan…Dia itu (Anak mantu Sekdis) jarang masuk, kenapa kamu tidak pernah tegur pegawai yang jarang masuk. Datang tanda tangan pulang,” ujar Lily dengan nada tinggi
Pengusulan pergantian Bendahara barang Dinas Kesehatan Alfice Lini Bolilanga, S. Kep, sudah di tanda tangani Kepala Dinas Kesehatan Alno Berniat, SKM, M. Kes sejak tanggal 6 Juli 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Alno Berniat, SKM, M. Kes yang kami konfirmasi mengaku rencana pergantian ini untuk mengisi kekosongan bagian perencanaan yang pegawainya pindah di Puskesmas Kolonodale,
Pak Kadis Kesehatan… Saya jelaskan posisi pers… Karna bapak sepertinya tidak paham soal posisi kami…
Pers itu termasuk saya,, bukan bawahan kadis… Bupati saja tidak bisa perintah kami.. Apalagi bapak cuma kadis…
Kita tidak ada tenaga, kosong yang di perencanaan pindah pak Yapen di Puskesmas Kolonodale. Karna hanya 2 PNS disitu maka diusulkan mengganti pak Yapen disitu.. Pengusulan ini bersamaan dengan pak Yapen pindahnya. Kalau soal mengantar (surat) itu saya tidak tau, sekertaris punya tugas itu. Tapi kalau memang beliau ndak mau diganti ndak ada masalah, tapi dia harus laporkan dulu ke saya, jangan sampe nanti kita taro disitu yang tangani barang tidak ada,” ujar Kadis Kesehatan via sambungan telpon
Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali Utara mengatakan ada persoalan internal dalam Dinas Kesehatan,
“Itu kemarin kami sudah bicara dengan pak kadis,kita juga minta pertimbangan beberapa kepala bidang. Kemarin itu kebetulan yang bersangkutan tidak ada ditempat. Yang bawa kemarin itu (Surat) saya langsung. Itu kemarin intern antara saya dengan pak Kadis. Masalah intern di kantor… Pertama tidak loyal, tidak pernah menanyakan kita dulu, langsung ambil keputusan, ada banyak hal terkait tugas-tugas di asset,” ujar Sekdis Kesehatan
Kami juga menerima rekaman percakapan antara Bendahara Barang dengan pegawai Dinkes yang mengambil surat pengusulan tersebut,
“Itu surat saya yang ambil di jendela sana, saya yang kasih Gunawan atas perintah ibu Sek,” ujar seorang pegawai dalam rekaman yang diterima redaksi ini (23/8)
Untuk mengetahui bagaimana kinerja Bendahara Barang Dinas Kesehatan. Kami juga mewawancarai salah satu sumber yang tidak kami publikasikan namanya,
“Nah disitu butuh orang yang tau komputer..Masalah bertindak sendiri tanpa berkonsultasi sama kadis atau ibu sek, seolah-olah pejabat dank,” ujar salah satu pegawai Dinkes memberi penilaian atas Bendahara Barang.
Saat berita ini kami tayang, tengah terjadi ribut-ribut di Dinkes persoalan pergantian Bendahara barang tersebut. Sampai berita ini tayang, dan pukul 11.00 wita siang ini, Kadis Kesehatan Morut belum berasa dikantornya.
Pimpinan seperti kadis Kesehatan tentu susah mengetahui pegawai yang terlambat, jika sebagai pimpinan juga terlambat masuk kantor. Dan pegawai yang disebut hanya datang absen lalu pulang merupakan tim pemenangan Bupati saat kampanye.**
Komentar