Pembangunan BLK terbesar Kandas, Lagu “Kemesraan” Tampak Terlalu Cepat Berlalu

BERITA MORUT1,090 views

Foto Muh. Safri dan dr. Delis
Beritamorut.com- Pasca “perang Dingin” antara kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Bupati Morowali Utara (Morut) muncul ke permukaan, program kementerian tenaga kerja (Kemenaker) pun kandas.

Meskipun ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Morut Muh. Safri meyakinkan dukungan PKB kepada Delis-Djira sampai 2 periode, namun riak-riak kekecewaan pun mulai terlihat saat media ini mencoba menggali informasi soal “perang Dingin” PKB dan Bupati Morut kepada beberapa kadernya.

“PKB insyaallah dukung delis-djira 2 Periode itu perintah DPP… Soal BLK tergantung lobi dan keseriusan pemda.. Tidak ada hubungannya dengan partai… Dan kementerian juga punya penilaian, ” tegas ketua DPC PKB kepada media ini (12/11)

Penegasan ketua DPC PKB Morut ini adalah upaya meyakinkan komitmen PKB kepada pasangan Delis-Djira. Namun rasa kecewa pun terlontar dari kader PKB tak segan mulai di ungkapkan,

Yang pertama pernyataan ketua Fraksi PKB Jeffisa Putra keluar dari Barisan pendukung Delis-Djira di sampaikan kepada media ini beberapa waktu lalu mengawali “perang Dingin” yang terjadi.

Salah satu kader PKB bahkan mengungkap Bupati Morut terlalu cepat berubah,

“Cepat skli berubah….beliau…, ” tulis salah satu Kader kepada media ini via pesan whatshap (12/11)

Yang terbaru Kemenaker Ida Fauziyah yang sebelumnya memberikan dukungan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di Morut pada 3 juni 2021 lalu. Kini restu Kemenaker pun diberikan kepada kabupaten Morowali setelah pertemuan antara Bupati Morowali dan Menaker Ida terjadi di Jakarta Jumat 12 November 2021.

Ketua DPC PKB Morut menegaskan tidak ada kaitannya soal BLK tersebut dengan partai. Entah apa yang sebenarnya sedang terjadi, namun “kemesraan” yang ditunjukan saat awal mendukung majunya pasangan Delis-Djira rasanya terlalu cepat berlalu, andai saja benar bahwa “perang Dingin” itu sedang terjadi.

Seperti sebuah lirik lagu Iwan Fals berjudul “Kemesraan” yang menceritakan tentang cinta dan kebersamaan agar tidak cepat berlalu. “kemesraan ini,,,, janganlah cepat berlalu” seperti itu lirik lagu yang bila dinyanyikan dengan penuh perasaan, akan tergambar suasana hati penyanyi bahkan para pendengarnya.
Namun lagu yang sangat populer ini, tampaknya berganti judul jika “kemesraan” itu ditunjukan dalam soal-soal politik.**

Komentar