Palu – Hidup tidak selalu berjalan mudah. Itulah yang dirasakan Mohammad Rizal, S.Pd.I, sosok yang kini dikenal sebagai salah satu pemimpin media online di Sulawesi. Di balik karya tulisnya yang kerap menghiasi pemberitaan, tersimpan jejak panjang perjuangan hidup yang penuh luka dan air mata.
Di hadapan sejumlah rekan media, Jumat (22/8/2025), Rizal membuka sedikit kisah masa lalunya yang jarang ia ungkap. Dengan suara bergetar, ia mengenang masa kecil yang penuh keterbatasan.
“Saya umur 7 tahun tinggal di bawah jembatan Palu, dan pernah tinggal di Panti Asuhan Soeprapto,” kenangnya lirih.
Kisah itu bukan sekadar cerita, melainkan potret nyata betapa kerasnya kehidupan yang pernah ia jalani. Di usia yang seharusnya dipenuhi keceriaan, Rizal justru harus merasakan dinginnya malam di kolong jembatan dan kerasnya hidup tanpa kasih sayang penuh dari keluarga.
Namun, kepedihan itu tidak mematahkan semangatnya. Justru menjadi cambuk yang menuntun Rizal untuk terus melangkah. Dari anak yang hidup dalam keterbatasan, kini ia mampu membuktikan diri sebagai seorang penulis sekaligus pemimpin redaksi media yang memberi warna bagi dunia jurnalistik Sulawesi.
Kisah perjuangan Mohammad Rizal menjadi pengingat bahwa setiap kesulitan bisa melahirkan kekuatan. Dari bawah jembatan Palu, ia kini berdiri tegak, membuktikan bahwa harapan selalu ada bagi mereka yang berani bermimpi dan berjuang.
Komentar