
BERITAMORUT.COM- Salah satu anggota tim verifikasi lahan di desa Bunta kecamatan Petasia Timur kabupaten Morowali Utara mengaku tidak tau pasti apa yang dikerjakannya, tetapi justru tau rencana pencairan dana ganti rugi lahan yang tengah ditelusuri oleh media ini.
Salah satu anggota tim verifikasi lahan di desa Bunta kecamatan Petasia Timur kabupaten Morowali Utara mengaku tidak tau pasti apa yang dikerjakannya, tetapi justru tau rencana pencairan dana ganti rugi lahan dari perusahaan tambang yang ada di Morowali Utara, dan yang tengah ditelusuri oleh media ini.

Apakah ini SK bapak..?
“Benar itu,kami cuma pendampingan,” tulis Syafrianto Kasim via pesan whatshap saat kami menunjukan SK Tim Verifikasi (6/10)
Pendampingan seperti apa..?
“Pendampingan utk proses penyelesaian,” tulisnya
Penyelesaian apa?
“Penyelesaian apa saja yg membutuhkan pendampingan,” tulisnya
Apa yang sdah dikerjakan selama jadi tim?
“Belum pasti juga,” ujarnya
Sudah pencairan lahan Bunta?
“Belum,,,,kemungkinan Minggu depan,” ujarnya
Yang 56 titik?
“Totalannya saya juga TDK tahu pasti,” tulisnya
Masa panitia verifikasi tidak tau?
“Verifikasinya di desa,,,,saya cuma mediator,” tulisnya
Dari hasil wawancara kami dengan Syafrianto Kasim, diduga ada upaya menutup nutupi pencairan lahan yang berdasarkan penelusuran kami mencapai 59 hektar untuk periode kedua, dan nilainya Milyaran rupiah.
Hal lain yang menjadi tanda tanya oknum tersebut bukanlah warga desa Bunta. Sampai berita ini tayang kami berupaya melakukan konfirmasi kepada sejumlah pihak terkait yang ada dalam SK tersebut.
Diduga ada upaya “bagi-bagi” oknum tertentu dalam rencana pencairan lahan yang mencapai Milyaran rupiah dan mengorbankan masyarakat.**
Komentar