BLK Kemenaker Terbesar di Sulteng Batal dibangun di Morut

BERITA MORUT3,058 views

Beritamorut.com- Hanya berselang 6 bulan, sejak rencana pembangunan BLK di kabupaten Morowali Utara (Morut) mendapat dukungan Menaker Ida Fauziyah 03 juni 2021. Tiba-tiba menaker memberi restu ke kabupaten Morowali setelah Bupati Morowali Taslim bertemu Menaker Ida di Jakarta Jumat 12 November 2021.

“Saya sangat mendukung rencana pembangunan BLK di Morowali ini karena mampu mempercepat peningkatan kompetensi para pekerja dan pencari kerja. Apalagi Pak Bupati tadi mengatakan sudah memiliki pemetaan kebutuhan tenaga kerja dan peningkatan kompetensinya,” ujar Menaker Ida seusai menerima audiensi Bupati Morowali, Taslim, di Kantor Kemenaker, Jakarta, Jumat (12/11/2021).

Ida menambahkan, dengan menempatkan BLK di Morowali, selain guna menjawab era persaingan global dan perkembangan dunia usaha di Morowali, pendirian BLK UPTP Morowali, juga akan menjawab beberapa tantangan di tiga kabupaten yatu Morowali, Morowali Utara, dan Konawe Utara. Tiga kabupaten ini memiliki persoalan sama yakni sebagai kawasan industri memiliki kendala dalam menyiapkan tenaga kerja lokal.Saya sangat mendukung rencana pembangunan BLK di Morowali ini karena mampu mempercepat peningkatan kompetensi para pekerja dan pencari kerja. Apalagi Pak Bupati tadi mengatakan sudah memiliki pemetaan kebutuhan tenaga kerja dan peningkatan kompetensinya,” ujar Menaker Ida seusai menerima audiensi Bupati Morowali, Taslim, di Kantor Kemenaker, Jakarta, Jumat (12/11/2021).

Ida menambahkan, dengan menempatkan BLK di Morowali, selain guna menjawab era persaingan global dan perkembangan dunia usaha di Morowali, pendirian BLK UPTP Morowali, juga akan menjawab beberapa tantangan di tiga kabupaten yatu Morowali, Morowali Utara, dan Konawe Utara. Tiga kabupaten ini memiliki persoalan sama yakni sebagai kawasan industri memiliki kendala dalam menyiapkan tenaga kerja lokal.

Sebelumnya Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah menyampaikan komitmennya mendukung program Pemerintah Kabupaten Morowali Utara untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di daerah penghasil tambang nikel, minyak sawit, karet, padi-palawija dan perikanan itu.

“Saya senang sore hari ini kedatangan tamu istimewa, Bupati Morut didampingi Wakil Ketua DPRD H. Moh. Syafri. Kami berdiskusi panjang tentang peningkatan kompetensi sumber daya manusia tenaga kerja di Morut,” ujar Menteri Ida Fauziyah usai menerima Bupati Morut Delis J.Hehi di kantornya di Jakarta, Kamis petang.

Bupati Morut Delis J. Hehi, kata Menaker, menginginkan adanya BLK dibangun di Morut, dan pihak pemerintah daerah setempat siap menyediakan lahan untuk itu.

Hanya berselang 6 bulan, kebijakan Menaker terkait pembangunan BLK yang awalnya di pastikan di kabupaten Morut, langsung berpindah ke kabupaten Morowali tentu menjadi pertanyaan besar. Pasalnya menaker Ida adalah kader PKB sekaligus perempuan kedua yang berhasil menduduki posisi ini. Komunikasi antara Bupati Delis dengan Menaker soal BLK pada tanggal 03 juni 2021 tidak lepas dari peran ketua DPC PKB Morut Muh. Safri yang menemani Bupati Delis saat itu.

Hubungan antara PKB Morut dengan Bupati sempat menjadi sorotan saat Bung Jeff sapaan Jeffisa Putra yang adalah ketua Fraksi PKB DPRD Morut menyatakan keluar dari Barisan Delis-Djira pada senin 13 September 2021.

Lalu apakah pemindahan lokasi pembangunan BLK milik Kemenaker yang berpindah tempat ini ada kaitannya dengan “terganggunya” Komunikasi antara PKB dan Bupati Delis,? Kami melakukan konfirmasi kepada ketua DPC PKB Morut Muh. Safri yang tegas mengatakan mendukung Delis-Djira 2 periode,

“PKB insyaallah dukung delis-djira 2 Periode itu perintah DPP… Soal BLK tergantung lobi dan keseriusan pemda.. Tidak ada hubungannya dengan partai… Dan kementerian juga punya penilaian, insyaallah BLK dibangun dipalu saudarakuuu. BLK nya di Palu, workshopnya di Morowali dan Morowali utara,” tulis Muh. Safri via pesan whatshap (13/11)

Muh.Safri berusaha meyakinkan dukungan PKB terhadap Delis-Djira sampai 2 periode, meskipun beberapa kader PKB Morut yang kami konfirmasi, mengaku bahwa komunikasi dengan Bupati saat ini “terganggu”.**

Komentar