Anggota DPR RI Matindas J Rumambi, Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Desa Laonggo Kabupaten Banggai
BERITAMORUT.COM, BANGGAI- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini menegaskan pentingnya komponen bangsa wajib memahami, menghadirkan, menginternalisasi, dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam semua aspek kehidupan. Pemahaman ini dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran dalam penerapan semangat kebangsaan ditengah perkembangan masyarakat yang modern, dalam sosialisasi 4 (Empat) Pilar Kebangsaan kepada sejumlah tokoh agama, pemuda di desa Laonggo 02 Juni 2021.
Peningkatan pemahaman terhadap kemajemukan sosial budaya sebagai pencitraan dari budaya Bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai 4 pilar kebangsaan. Pemahaman dan pengalaman ini menjadi satu kekuatan investasi yang dapat diandalkan dalam pelaksanaan pembangunan Nasional,
Dalam berjalannya sosialisasi yang dihadiri oleh tokoh pemuda, tokoh agama dan desa setempat, Matindas J Rumambi kembali menegaskan bahwa 4 pilar kebangsaan merupakan warisan pendiri Bangsa yang harus dipahami, diterapkan dan dimaknai dalam kehidupan Berbangsa serta Bernegara, sebagai dasar, pandangan dan nilai yang dihidupi.
“Pilar Kebangsaan dijadikan sebagai penyangga, pegangan, pedoman, dalam menopang kehidupan berbangsa dan bernegara. Pilar merupakan suatu sistem keyakinan yang berisi konsep, prinsip dan kumpulan nilai-nilai luhur yang harus kita pahami seluruh masyarakat, terutama para pemuda generasi Bangsa, agar dapat menjadi sebuah panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan Bangsa dan Negara yang adil makmur, sejahtera dan bermartabat,” ujar Matindas J Rumambi,
Dalam berkembangnya diskusi, disadari penuh bahwa disrupsi teknologi komunikasi dan informasi pada saat ini semakin memiliki keleluasaan untuk memproduksi konten pada platform media sosial memiliki jangkauan luas dapat di akses siapa dan dimana saja
Media sosial semakin berperan membentuk opini publik, pengguna hanya menerima informasi yang sesuai preferensinya. Buntutnya adalah berkembangnya komunitas-komunitas yang berpandangan homogen tapi minim dialog dengan pandangan yang berbeda.
“Untuk itu sangat penting bagi kita tokoh pemuda, tokoh agama dan desa dapat menjadi garda terdepan dimulai dalam keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan kerja dan ruang bersama lainnya untuk menjadi pionir implementasi nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat,” harapan yang disampaikan anggota komisi VIII DPR RI ini.**
Komentar