Kapolres Morowali Grebek Pelaku Penyalahgunaan BBM Subsidi, Diduga Ada Oknum Anggota Terlibat

MOROWALI- Kepolisian Resort (Polres) Morowali, Sulawesi Tengah melakukan penindakan terhadap tindak kejahatan penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bahomohoni, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sabtu (25/3/2023).

Selama ini masyarakat Morowali, khususnya di Kecamatan Bungku Tengah sangat sulit mendapatkan BBM bersubsidi di SPBU dikarenakan adanya oknum-oknum yang melakukan penimbunan BBM dengan modus melakukan pengisian berulang-ulang dan menyalin BBM tersebut di wadah jerigen. Hal tersebut yang kerap membuat antrian panjang di SPBU, sehingga menimbulkan kemacetan lalulintas.

Bertahun-tahun kejadian serupa terus terjadi, sehingga keluhan dari masyarakat seakan diabaikan oleh pihak SPBU Bahomohoni. Tak hanya itu, ancaman pidana kejahatan penyalahgunaan BBM bersubsidi dalam pasal 55 UU RI No 22 Tahun 2001 yang tercantum pada poster di setiap tiang SPBU Bahomohoni, seolah hanya jadi pajangan yang tak dipedulikan oleh oknum-oknum pelansir BBM bersubsidi beserta petugas SPBU yang melakukan pengisian BBM.

Untuk itu, Polres Morowali melakukan penindakan terhadap oknum-oknum “nakal” yang diduga melakukan tindak kejahatan penyalahgunaan BBM bersubsidi di SPBU Bahomohoni.

Kapolres Morowali, AKBP Suprianto kepada media ini mengatakan, penindakan ini bukan yang pertama dilakukan oleh Polres Morowali, sebelumnya Ia juga beberapa kali turun langsung untuk melakukan penertiban saat pengisian BBM berlangsung di SPBU.

“Di sana (SPBU) ada BBM bersubsidi, jadi BBM bersubsidi ini disubsidi oleh pemerintah, kita mempunyai tugas untuk mengawasi dalam hal penyalurannya, jangan sampai BBM bersubsidi ini disalahgunakan,” ungkapnya.

Suprianto menambahkan, adanya keluhan-keluhan dari masyarakat bahwa banyaknya antrian sampai membuat macet di jalan poros itu diakibatkan karena banyaknya kendaraan atau motor Thunder sebagai pelansir.

“Dia mengisi, kemudian dibawa keluar dan disedot, kemudian mengisi lagi bolak-balik bolak-balik, inilah yang membuat kemacetan. Tadi saat saya tinjau kesana, ternyata memang ada beberapa motor Thunder, itulah penyebab kemacetan, tadi saya lihat macetnya begitu panjang,” jelasnya.

Salah satu pelansir BBM memakai Thunder, mengatakan juka mereka membayar di SPBU, sebanyak 10 ribuh sampai 15 ribuh dan dipotong saat mereka membayar dalam satukali pengisian. Jumlah kendaraan thunder yang biasa mengisi kurang lebih 100 unit, motor thunder. Salah satu penimbun BBM jenis Solar di Desa Bahomohoni, saat diamankan pihak Polres Morowali, mengatakan kalau BBM yang dia kelolah adalah milik oknum aparat.

“Jadi kan setiap isi tengki fulnya itu 190rb, tapi kita bayarnya 200rb, jadi lebihnya itu sudah bayaran untuk SPBU. Dalam 1 minggu kita libur tdk mengisi hanya dua hari pas jata pengisian antrian rekomendasi” Imbu pelansir Thunder.

“Yang punya ini anggota pak, saya hanya pengelolah” Ujar salah satu warga Bahomohoni yang saat ini sudah diamankan Pihak Kepolisian.

Komentar