Sinode GKST Sulteng Buka Peluang PRPG Mendatang di Klasis Rampi

SULTENG- Sinode GKST Sulawesi Tengah (Sulteng) buka peluang PRPG depan dilaksanakan di Klasis Rampi.

Dalam wawancara dengan media ini Senin 22 juli 2024 Sekertaris Umum Sinode GKST Sulteng Pendeta Jetroson Rense menceritakan perjuangan gerakan moral membantu masyarakat di Klasis Rampi dari kesulitan akses jalan.

Pendeta Jet sapaan akrab Sekum Sinode GKST Sulteng mengatakan PRPG GKST Se Sulteng yang dilaksanakan 4 tahun sekali ini sangat berpeluang dilaksanakan di Klasis Rampi ke depannya.

“Untuk PRGP akan dibicarakan oleh Pemuda GKST dalam Musyawarah Kerja Pemuda GKST. Sangat berpeluang,,,tergantung Keputusan seluruh Pimpinan Pemuda di 27 Klasis,”ujar Pendeta Jet (22/7)

Ia mengurai perjuangan Sinode GKST Sulteng dalam membuka akses jalan bagi warga di Klasis Rampi sejak dahulu sampai saat ini.

“Selamat Pagi Pak Hendly.. Shalom,, Klasis Rampi terdiri dari 7 Jemaat. Karena akses jalan yang sulit antara Bada Rampi sejauh Kurang lebih 32 KM dan Rampi Masamba Kurang lebih 80 KM, maka beberapa hal yang dilakukan majelis Sinode dari dahulu sampai sekarang adalah :

• Ketujuh jemaat GKST Rampi ditempatkan masing-masing satu Pendeta muda yang energik, dan berkualitas. Rata-rata berusia 25-35 Tahun.

• Majelis Sinode telah melakukan percakapan dengan Pemda Provinsi Sulawesi Tengah dan pemda Kabupaten Poso bahkan Wapres Jusuf Kalla di Jakarta pada Tahun 2017, agar membuka akses jalan Bada Rampi. Saya sebagai Ketum Pada saat itu meminta langsung kepada beliau.

Karena Belum adanya respon dari Pemerintah, maka Pada Tahun 2022, Majelis Sinode melakukan gerakan moral dengan menggerakan warga Jemaat GKST dari Bada kurang lebih 200 Orang dan Warga Rampi Kurang lebih 15000 orang untuk gotong royong membuka akses jalan dengan modal Pacul Linggis, Martil, Tandu-tandu. Dan pembiayaan seluruh Warga jemaat GKST 27 Klasis memberikan kontribusi. 5 Malam 6 Hari, Majelis Sinode dan Warga jemaat bertahan di Hutan yang sangat dingin, dengan makan katak dan apa saja yang didapat disungai. Puji Tuhan Jalan dapat dilalui dengan motor ,,sudah lebih baik.

Akibat gerakan moral ini, maka menjadi viral karena ada pernyataan Warga Rampi akan keluar dari Sulawesi Selatan dan masuk Sulawesi Tengah. Gubernur Sulawesi Selatan memberikan pernyataan bahwa Warga Rampi diusir keluar dari Sulawesi Selatan… Sejak saat itu perhatian mulai tertuju kepada warga Rampi,,bisa dilihat jejak digital beritanya.

Pada saat Ahmad Ali bersilaturahmi ke Majelis Sinode pada Hari Kamis, 18 Juli 2024 di kantor Sinode GKST, kembali di minta kepada beliau, bantuan untuk membuka Jalan Bada Rampi. Puji Tuhan, beliau tidak menunggu menjadi Gubernur, kemarin berita melalui Bapak Marthen Tibe, anggota DPR Propinsi terpilih dari Gerindra memberikan Informasi, bahwa beliau telah memerintahkan mengirim satu unit Eskavator untuk segera bekerja. Hanya tinggal menunggu proses komunikasi di pemda Poso. Kita doakan jemaat Dari Rampi segera menikmati Jalan yang baik dan tidak berjalan Kaki lagi,” ungkap Pendeta Jetrense (22/7)

Perjuangan Klasis Rampi kembali viral setelah kisah mereka hadir di PRPG Tomata ramai di Sosial media dan menggugah keprihatinan publik. Pemberitaan soal Klasis Rampi juga dibagikan oleh Pendeta Damanik yang adalah tokoh agama di Sulawesi Tengah.

Komentar