Morowali Utara – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Morowali Utara (Morut) mengapresiasi peran aktif sejumlah perusahaan dalam membantu penanganan sampah di daerah tersebut, khususnya di ibu kota Kolonodale. Kepala DLH Morut, Ir. Syarifudin, ST., MT, menyebutkan bahwa tiga perusahaan, yakni PT. MPR, Imatra, dan Afif Lintas Jaya, selama ini konsisten dalam mendukung program pengelolaan sampah yang dijalankan pemerintah daerah.
Menurut Syarifudin, perusahaan-perusahaan tersebut secara rutin mengerahkan armada dump truck 10 roda untuk membantu pengangkutan sampah, termasuk dalam kegiatan lain seperti pembersihan sisa penebangan pohon.
“Selama ini mereka aktif berkontribusi armada dump truck 10 roda. Biasanya kalau ada penebangan pohon, apabila kita bermohon, tinggal tentukan saja jamnya, unitnya langsung datang. Termasuk dalam penanganan sampah di dalam kota Kolonodale,” ujar Syarifudin pada Senin (11/3).
Perusahaan Berkomitmen Membantu
Sementara itu, Humas Eksternal PT. MPR, Imatra, dan Afif Lintas Jaya, Ir. Ratnawati Iriani, menegaskan bahwa pihak perusahaan selalu siap membantu pemerintah dalam menangani permasalahan sampah.
“Jika ada permintaan bantuan truk untuk mengangkut sampah, kami selalu siap membantu dengan menyediakan dump truck. Selain itu, kami juga turut serta dalam kegiatan yang melibatkan DLH, seperti kegiatan pembersihan sampah di Kolonodale dalam rangka Hari Lingkungan maupun bulan K3,” ujar Ratnawati.
Partisipasi perusahaan dalam pengelolaan sampah ini dinilai sangat membantu, mengingat keterbatasan armada yang dimiliki DLH. Saat ini, untuk menangani sampah di Kolonodale, DLH mengoperasikan empat unit truk sampah, namun satu di antaranya dalam kondisi rusak. Selain itu, tersedia juga dua unit amrol sampah untuk mendukung pengangkutan dan pengelolaan limbah.
Perlu Penambahan Armada di Pasar Beteleme
Selain menangani sampah di ibu kota Kolonodale, DLH juga berupaya meningkatkan layanan pengelolaan sampah di Pasar Beteleme, salah satu pusat ekonomi penting di Morowali Utara. Syarifudin mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, pemerintah daerah berencana untuk menambah dua unit armada baru guna mengantisipasi penumpukan sampah di kawasan tersebut.
Keterlibatan berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun swasta, diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di Morowali Utara. Sinergi antara DLH dan perusahaan pertambangan seperti PT. MPR, Imatra, dan Afif Lintas Jaya menjadi contoh kolaborasi yang baik dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Dengan adanya komitmen seperti ini, diharapkan Morowali Utara, khususnya Kolonodale dan Pasar Beteleme, dapat menjadi daerah yang lebih bersih dan nyaman bagi masyarakat.
Volume sampah dalam kota Kolonodale khususnya kecamatan Petasia mencapai kurang lebih 11 ton per hari.
Komentar