Kasus HIV/AIDS Tinggi di Morut, Bahkan Sampai Kalangan Pelajar

BERITA MORUT2,106 views

Foto illustrasi
MOROWALI UTARA- Angka kasus HIV/AIDS tinggi di kabupaten Morowali Utara (Morut) bahkan sudah sampai di kalangan pelajar.

Hal ini di ungkap Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolonodale dr. Sherly Pede saat di konfirmasi media ini, terkait kasus HIV di Kabupaten Morowali Utara.

“Kasus dari dalam Morut sendiri saja cukup tinggi cuma pasti lebih banyak yang belum terdeteksi. Cuma memang data tidak di ekpose karena takutnya mereka tidak mau dan malu lagi ke RS kontrol dan ambil obat,” Tulis dr. Sherly memulai diskusi kami via pesan whatsapp (15/2)

dr. Sherly Pede kembali mengungkap kasus HIV/AIDS bagaikan fenomena “gunung es” karena di anggap penyakit yang “memalukan” sehingga membuat orang takut ketahuan bila berobat.

“Jauh sebelumnya itu, memang angka HIV/AIDS sudah cukup tinggi di Morut cuma memang seperti yang saya katakan tadi”fenomena gunung es”
Di Morut Cafe remang-remang kan sejak dulu banyak, aktifitas seks tidak aman dari para PSK dan pelanggannya, perilaku seks bebas yang nyaris sulit terkontrol di Morut bahkan sudah smpai di kalangan pelajar. HIV/AIDS ini kan masih di anggap penyakit “memalukan”
Jadi orang sangat takut ketahuan akhirnya tidak mau berobat,” tulis dr. Sherly

Yang terakhir pada tanggal 12 Februari 2022 Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) dan Polsek Petasia berhasil mengungkap transaksi oleh Pekerja seks komersial dengan menggunakan aplikasi mechat di salah satu penginapan. Sebelumnya, berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, sejumlah penginapan di jalan Gunung Radio Kolonodale diduga dijadikan tempat prostitusi online.

Kelompok usia produktif yang umumnya adalah mahasiswa dan pelajar, sebenarnya bukan termasuk dalam Kelompok Risiko Tinggi (Risti), orang-orang yang dapat tertular atau menularkan virus HIV. Namun karena gaya hidup dan pergaulan, menyebabkan siapa saja tanpa melihat apakah dia Risti atau bukan, bisa saja tertular HIV-AIDS saat ini.

Saat ini, belum ada obat yang dapat membunuh virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh tersebut. Yang ada, baru obat antiretroviral (ARV), yang sederhananya hanya “membantu” antibodi mempertahankan diri dari serangan virus HIV. Namun bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) , diharuskan mengonsumsi obat-obatan tersebut seumur hidupnya, namun tidak ada jaminan bahwa virus dalam tubuhnya akan hilang atau mati.**

Komentar