Demo Warga di Wilayah Pertambangan CV. Putri Perdana dan PT. Palu Baruga Yaku Nyaris Ricuh

Palu – Aksi unjuk rasa yang digelar warga dusun Towi desa Tamainusi, di wilayah pertambangan CV. Putri Perdana dan PT. Palu Baruga Yaku nyaris berujung ricuh. Warga memblokir akses jalan menuju area pertambangan sebagai bentuk protes dan menyampaikan tuntutan mereka terkait pemberdayaan masyarakat sekitar tambang. Sabtu, (10/05/2025).

Koordinator lapangan aksi, Ica, menjelaskan bahwa warga menuntut adanya pemberdayaan masyarakat, terutama terkait peluang kerja bagi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) dan pemanfaatan depot air minum. Ica menegaskan bahwa selama ini pemberdayaan yang dijanjikan perusahaan tidak berjalan sesuai harapan warga.

“Soal pemberdayaan masyarakat yang awalnya akan mengambil dari masyarakat kini direncanakan akan diadakan sendiri oleh perusahaan. Kemudian TKBM yang hanya diberikan kepada satu orang,” ujar Ica di lokasi aksi.

Aksi protes ini sempat diwarnai debat alot antara perwakilan warga dengan pihak perusahaan, yang mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan TNI. Namun, setelah melalui proses negosiasi yang cukup panjang, pihak CV. Putri Perdana dan PT. Palu Baruga Yaku akhirnya bersedia mengakomodir tuntutan para pendemo.

Salah satu poin yang disepakati adalah pemberdayaan TKBM yang sebelumnya hanya diberikan kepada satu orang akan dilakukan dengan sistem bergilir, terutama saat proses penutupan tongkang. Kesepakatan ini diharapkan menjadi solusi sementara untuk meredakan ketegangan antara warga dan pihak perusahaan.

Hingga berita ini ditulis, situasi di lokasi sudah kembali kondusif, dan aktivitas pertambangan kembali berjalan normal.

Komentar