BERITAMORUT.COM- Mencoba bangun sekolah menengah kejuruan (SMK) tahun 2017 yang nilainya milyaran namun gagal difungsikan, Pemerintah daerah (Pemda) Morut tak mau menyerah, dilokasi yang berdekatan di kecamatan Petasia Barat, Pemda Morut kembali membangun pasar rakyat Petasia Barat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Morut tahun 2019 senilai Rp. 1. 372. 439.825 Satuan kerja Dinas Koperasi Usaha mikro kecil dan menengah perindustrian dan perdagangan daerah, dan gagal difungsikan lagi.
Walaupun 2 kali gagal difungsikan, anggaran milyaran yang habis seakan biasa saja untuk sebuah proyek yang seharusnya memberi asas manfaat bagi masyarakat.
Dalam pembangunan gedung SMK 1 Petasia Barat tahun 2017 bersamaan dengan dibukanya SMK di kecamatan tersebut, hasil peninjauan pihak propinsi bangunan ini tidak layak pakai,
Kepala SMK 1 Petasia Barat Bernart Taangga yang dikonfirmasi media ini via sambungan telpon mengatakan bangunan tersebut tidak layak digunakan berdasarkan hasil peninjauan propinsi.
“Dari propinsi sudah tinjau tidak layak digunakan sebagai kelas jadi kita tidak fungsikan, dari 2017 kami menumpang di SMP Petasia Barat, bangunan SMK itu dibangun dari tahun 2017 juga, dibangun oleh Pemerintah daerah Morowali Utara. Jadi setelah SMA dan SMK diserahkan ke propinsi turun ibu kabid tinjau langsung itu sekolah, dan setelah ditinjau ternyata tidak layak untuk sebuah sekolah, kelas untuk dipakai belajar. Struktur bangunannya tidak memenuhi standar, ukuran kelasnya tidak sesuai, kemudian tidak ditehel, lantainya ditrap, tapi dia punya atap tidak ditrap, akhirnya yang paling bawah itu tinggi, dan yang bagian atas itu rendah, sudah ditinjau semua lalu dari propinsi dan dinyatakan tidak layak pakai,” ujar Kepala Sekolah SMK 1 Petasia Barat (7/9)
Hingga saat ini proses belajar mengajar yang dilakukan di SMK 1 Petasia Barat menumpang di SMP Petasia Barat.
Sementara pasar rakyat Petasia Barat tahun anggaran 2019 senilai 1,3 Milyar lebih sejak dibangun sama sekali tidak difungsikan oleh masyarakat, dan hanya menjadi bangunan terlantar yang ditumbuhi ilalang.
Warga berharap aparat penegak hukum bisa mengusut dugaan korupsi dalam pekerjaan 2 proyek yang sangat mengecewakan dan diduga merugikan keuangan Negara ini.
Mengingat selama ini, rekanan pekerja proyek ini aman-aman saja walaupun kondisi fisik bangunan banyak yang tidak sesuai standar.**
Komentar