MOROWALI UTARA- Pejabat pembuat komitmen (PPK) Proyek Pembangunan baru rawat inap Puskesmas Lee Ronal Porotuo yang dikonfirmasi media ini menceritakan kronologis pekerjaan, sehingga terjadi insiden penyegelan Puskesmas Lee oleh Direktur CV. Cello Karya Pratama, Nirwan, yang terjadi pada hari Rabu 2 Februari 2022.
“Saya juga baru dapat info tadi terkait insiden itu, pertama yang saya mau sampaikan sebenarnya daerah tidak berhutang sama beliau, kenapa, karena tahap I sudah dilaksanakan. Penyelesaian pekerjaan yang masuk pada tahap II itu kerja tanpa perintah. Beliau ndak ada legalitas, ndak surat atau apapun namanya yang meminta menyelesaikan terhadap pembangunan yang dia klaim tersebut. Yang tahap I sudah kita bayarkan, kontrak itu pembangunan Puskesmas Lee tahap I, nah ketika beliau kerja, beliau berinisiatif menyelesaikan sampai pada tahap II. Saya sudah sampaikan ke beliau buat administrasinya, tapi beliau cuma jawab NKRI, makanya saya juga berasumsi di dinas sumbangan kepada daerah. Saya bisa pastikan beliau tidak pegang satupun surat dari daerah yang mewajibkan beliau menyelesaikan pekerjaan itu. Kontrak 5,2 Miliar itu cuma tahap I dan jelas juga di kontrak sampai dimana tahap I itu. Beliau berinisiatif menyelesaikan sampai tuntas pekerjaan itu, tiga kali saya ingatkan beliau pak buat administrasinya, tapi beliau jawab NKRI pak Onal ini kampung saya, yah sudah…Kalau menurut saya daerah tidak berhutang karna itu inisiatif beliau dan 3 kali saya ingatkan. Tahap II sampai sekarang belum di anggarkan pak. Dan pekerjaan yang beliau klaim nilainya 1,4 Miliar sekian, menurut hitungan kami tidak sampai segitu, hitungan kami sekitar 800-900 jutaan untuk tahap II, “Ujar Ronal Porotuo via sambungan telpon (3/2)
PPK ini juga menambahkan pihaknya menunggu itikad baik dari CV. Cello Karya Pratama untuk membicarakan hal tersebut. Dari informasi yang dihimpun media ini, hari ini kamis 3 Februari 2022 pelayanan Puskesmas Lee sudah kembali dibuka sambil menunggu kepastian penyelesaian persoalan tersebut.
Direktur CV.Cello Karya Pratama Nirwan mengaku melakukan penyegelan Puskesmas karena pekerjaannya belum dibayarkan sekitar 1,4 miliar
“Iya begitu, 1,4 sekian-sekian Miliar, tahun 2017,2018 katanya sementara di atur, ” Ujar Nirwan melalui sambungan telpon (2/2)
Insiden yang dilakukan kontraktor tersebut saat ini telah menghambat pelayanan kesehatan di Puskesmas Lee. Aparat penegak hukum diharapkan menindak dengan tegas siapapun yang telah melakukan tindakan menganggu fasilitas umum. **
Komentar