PPK Ajukan Proposal Miliaran, KPU Bawaslu Minta Maaf, Arisandi: Isyarat Penyelenggara Benar Buat Kecurangan Di Pemilukada Morowali

MOROWALI- KPU Morowali, telah menyampaikan hasil Pemilukada dengan menetapkan pasangan calon nomor urut 3, sebagai pasangan yang meraih suara pemilih terbanyak. Namun sebelum penetapan oleh KPU ada aksi demo dari aliansi masyarakat Morowali peduli Demokrasi, yang meminta agar pleno tidak dilanjutkan, sebelum pihak KPU dan Bawaslu bertemu dengan perwakilan pendemo untuk membicarakan tuntutan Demo.

Adhar selaku ketua KPU menerima masa aksi demo dari aliansi masyarakat Morowali peduli Demokrasi, ia menyampaikan jika pihaknya akan bekerja sesuai aturan, dan bukannya tidak mengindahkan perwakilan masa masuk didalam kantor KPU, tetapi dengan alasan tidak adanya ruangan yang bisa dipakai untuk pertemuan, sehingga ia mengarahkan agar pertemuan itu dilakukan dikantor Bawaslu untuk berdiskusi soal tuntutan masa aksi.

“Kamu akan bekerja profesional, kita akan berdiskusi membahas soal tuntutan teman-teman di kantor Bawaslu karena tidak ada ruangan di KPU” kata ketua KPU didepan masyarakat yang lakukan demonstrasi.

Masa aksi kemudian melanjutkan orasinya didepan kantor Bawaslu Morowali, hingga malam. Hampir saja terjadi benturan antara pendemo dengan pihak pengamanan, karena Ketua KPU takunjung datang, menemui pendemo. Dan Arisandi, sebagai Jendral lapangan demo menyampaikan bahwa pihak KPU Morowali lagi melaksanakan pleno penetapan Pemilukada.

“Pendemo malam itu hampir saja tidak terkontrol, masa aksi mulai membakar ban didepan kantor Bawaslu dan teman perwakilan pendemo yang lagi bersama komisioner Bawaslu mendapat tekanan dari masa aksi, sebab pihak Bawaslu juga takunjung memberikan kesimpulan soal tuntutan masa aksi. Ditambah informasi soal KPU yang sudah selesai pleno sehingga terjadi perdebatan dan membuat marah, disitu hampir terjadi benturan. Alhamdulillah malam itu saya dan teman-masih bisa menahan diri sampai pada akhirnya pihak komisioner KPU mau datang ke Bawaslu bertemu pendemo walaupun pleno mereka sudah selesai” imbuh Arisandi.

Kedatangan ketua KPU di kantor Bawaslu bersama komisioner lainnya, dikawal langsung oleh AKBP. Suprianto, Kapolres Morowali dan Dandim Morowali. Pukul 23.00, pertemuan perwakilan masa aksi, Komisioner KPU dan komisioner Bawaslu berlangsung cukup lama dan hampir saja terjadi gesekan karena Komisioner KPU dan Bawaslu hanya diam tanpa berkata selama kurang lebih 3, jam, dengan situasi yang cukup menegangkan akhirnya KPU dan Bawaslu mau juga bicara, yang melahirkan kesepakatan bersama.

“Tuntutan kita jelas, dan pelanggaran penyelenggara Pemilukada Morowali sudah jelas. Mulai dari dugaan kodeetik yang mana pihak penyelenggara meminta duit miliyaran, kemudian temuan kecurangan saat proses pencoblosan dan proses pleno kecamatan” tutur Arisandi.

“Disaksikan masyarakat dan saksi para calon, bahwa proses pleno ada aturan yang dilanggar dan semua disertakan dengan video. Alhamdulillah walaupun tuntutan kami tidak terpenuhi semua setidaknya, permohonan maaf oleh pihak KPU dan Bawaslu yang dituangkan dalam kesepakatan bersama. Secara tidak langsung KPU dan Bawaslu memberikan isyarat atas kecurangan yang dilakukan penyelenggara dengan menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi” tambah Arisandi.

Ada enam poin kesepakatan yang disepakati bersama 1. KPU akan menegakan aturan jika terjadi pelanggaran kode etik dijajaran penyelenggara, 2. Bawaslu berkomitmen untuk menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran sesuai mekanisme peraturan perundang undangan yang berlaku, 3. KPU akan menindaklanjuti setiap rekomendasi yang dikeluarkan oleh Bawaslu Morowali, 4. KPU dan Bawaslu Morowali, berkomitmen memberikan informasi kepada publik terkait informasi penanganan pelanggaran, 5. KPU dan Bawaslu Morowali menolak, segala bentuk kejahatan Pemilukada Morowali 2024, 6. KPU dan Bawaslu menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi.

Komentar