MOROWALI UTARA- Sabtu 12 februari 2022, media online Beritamorut.com mengunjungi nelayan desa Tokananaka yang sudah berulang kali menyampaikan keluhannya, terkait dampak aktifitas perusahaan, khususnya kapal PT. GNI yang lalu lalang setiap saat dan melakukan bongkar muat di pelabuhan Jetty.
Nelayan menyampaikan bahwa tangkapan ikan mereka susah bahkan pemilik bagang pun harus berhenti beroperasi setelah laut diduga tercemar.
Untuk membuktikan informasi ini, dengan menggunakan speed boat kami menemui langsung nelayan yang sedang memancing di laut.
“Tadi jam 5 subuh saya keluar memancing. Baru dapat 2 ekor saja. Sebelumnya hasil pancing bisa dijual, sekarang untuk makan saja tidak cukup. Rempong kami rusak,” Ujar salah satu nelayan yang kami temui (12/2)
Tidak cukup sampai disitu, kami pun mengarahkan speed ke dusun II dan bertemu para nelayan bahkan ibu-ibu yang hadir saat melihat kedatangan kami.
“Banyak sekali kami punya rempong, tapi kapal perusahaan yang lalu lalang itu selalu tarik kami punya rompong. Sangat menurun sekali penangkapan ikan sekarang hasilnya. Sedangkan untuk makan saja pak susah. Apalagi baru-baru ini ada pembongkaran baru bara, dia punya dampak sangat besar. Malam apa itu pak hujan deras, memang dia punya minyak jatuh ke laut, jadi lautnya kami disini berminyak,” ungkap kepala Dusun II
Hal yang sama dikeluhkan oleh seorang nelayan bernama Ahludin,
“Dengan adanya kapal yang keluar masuk, dengan adanya batubara yang mereka bongkar semuanya dampaknya jatuhnya ke laut,” Ujar Ahludin
Bahkan para nelayan yang dulu dikenal sebagai penghasil ikan dan menjadi langganan pembeli untuk dibawa ke Kolonodale, saat ini malah terkadang harus membeli ikan untuk lauk di Pasar Kolonodale.
Harapan nelayan melalui kepala Dusun II agar perusahaan melakukan sosialisasi serta memberikan perhatiaan atas dampak yang terjadi. Mereka juga keluhkan sikap wakil rakyat yang berulang kali ditemui namun tidak menunjukan kepedulian.
Kami mencoba melakukan koordinasi dengan manajemen PT. GNI melalui nomor 0811**6051**, namun sampai berita ini tayang belum ada respon.**
Komentar