Mengaku dekat dengan ajudan dan HRD PT. GNI, Diduga oknum karyawan ini peras pencari kerja

BERITA MORUT5,276 views

Oknum PL
MOROWALI UTARA- Seorang oknum karyawan PT. GUNBUSTER NICKEL INDUSTRY (GNI) berinisial PL diduga terlibat dalam suap, penerimaan karyawan

Dari informasi yang dihimpun media ini, aksi PL yang mengaku dekat dengan HRD dan ajudan HRD ini telah lama berlangsung. Dan 2 orang korban terakhirnya telah menyetor sebanyak 5 juta kepada PL.

Korban yang kabarnya melapor ke PT. GNI dan kepolisian, membuat status PL langsung di pecat oleh perusahaan. PL merasa menjadi korban oknum tertentu, dan mencari media kritis dengan harapan akan membantunya memprotes sikap perusahaan.

Hari selasa 14 Desember 2021 PL menghubungi Redaksi, diluar pengetahuan PL Redaksi ini telah mengantongi sejumlah informasi tentang aktivitas dan sepak terjangnya selama ini

“Maaf pak ini Paul lenta,Yg kemaren di fitnah di GNI. Tapi mau minta saran sama Dokter delis…kemaren so baku janji mau ator waktu. Tp saya pikir ke pak Enly lbh bagus jg. Sambil nnti koordinasi dengan pak bupati. Ijin minta waktunya?, ” pesan Whatsapp PL membuka percakapan kami (14/12)

Dalam percakapan WA kami menyarankan PL untuk melaporkan ke penegak hukum, penjelasan PL yang begitu panjang tidak mau menjadi pihak yang bertanggung jawab atas uang 5 juta yang diakuinya telah digunakan sebagian,

“Kemaren masih mau minta saran sama pak Enli dan pak bupati noh. Ada teman dr masamba minta Tolong di masukin ke gni. Dorang minta tolong ke via ajudan gni, Mmg ajudan gni selama ini suka bantu masukan orang” pesan WA PL

PL menambahkan 2 pelamar terakhir memberinya uang,

“Dia kasi dana trus saya pg bicara sama ajudan dia bilang jangan ….simpan aja dulu. Katanya uang rokok operasional dan aman bukan sogokan. 5 jt total” pesan PL

PL juga menambahkan 2 orang korban tersebut melaporkan dirinya,

“Ke Hrd dulu baru hrd dulu baru ke polres, Saya di panggil mau klarifikasi masalah itu tp rupanya sdh di setting paksa saya ttd surat resign saya menolak..atas dasar apa. Akhirnya saya di tarik di tendang di pukul di belakang di paksa ke kantor sebelah dan secara lisan pak anto baca surat pemecatan, ” tulis PL

HRD PT. GNI Anto yang disebut PL coba kami konfirmasi, namun tidak dapat terhubung sampai berita ini tayang.

PL pun menurutnya baru akan dilaporkan ke Polres oleh 2 orang korban, namun sampai saat ini ia bebas dan berada di Beteleme. Sementara dana 5 juta milik korban masih dikuasainya.

Informasi praktek kongkalikong penerimaan karyawan menjadi santer terdengar. Kami mencoba mengkonfirmasi keberadaan HRD PT. GNI kepada salah satu pejabat perusahaan, namun tidak mendapat respon.**

Komentar