Mahasiswa UGM Ciptakan Alat “Bungintimbe WaterSafe” untuk Deteksi Dini Banjir di Morut

BERITA MORUT177 views

Morowali Utara – Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali melahirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Tahun ini, mahasiswa UGM yang melaksanakan KKN di Kabupaten Morowali Utara menciptakan alat pendeteksi banjir bernama Bungintimbe WaterSafe, yang resmi dipasang di Desa Bungintimbe pada Minggu (3/8).

Inovasi tersebut digagas oleh Nadhir, mahasiswa S1 Teknik Fisika, bersama timnya. Pemasangan alat dilakukan dengan dukungan penuh dari perangkat desa yang turut membantu proses di lapangan. Menurut Nadhir, ide ini lahir sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang kerap terdampak banjir tahunan, khususnya di Dusun 3.

“Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan, banyak warga di Dusun 3 yang mengalami kerugian paling parah akibat banjir tahunan yang bersumber dari Sungai La,” jelas Nadhir.

Bungintimbe WaterSafe memanfaatkan sensor ultrasonik canggih yang dapat mengukur ketinggian air setiap lima menit. Data hasil pengukuran secara otomatis dikirim ke database yang terhubung dengan dashboard berbasis website, sehingga warga dapat memantau kondisi air sungai secara real-time.

Alat ini juga dilengkapi sistem peringatan dini. Ketika ketinggian air mencapai 180 cm, peringatan “waspada” akan muncul, memberi sinyal kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati. “Sistem ini memungkinkan pemantauan secara otomatis tanpa harus turun ke lapangan,” tambah Nadhir.

Amborape, Pelaksana Harian (PLH) Kepala Desa Bungintimbe, menyambut baik kehadiran inovasi mahasiswa UGM tersebut. Menurutnya, banjir memang menjadi persoalan rutin yang dihadapi warganya.

“Banjir di Bungintimbe bisa terjadi satu hingga dua kali dalam setahun, kadang setahun sekali, dua tahun sekali, bahkan lima tahun sekali,” ujarnya.

Dengan adanya Bungintimbe WaterSafe, pemerintah desa berharap kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi banjir bisa meningkat. Inovasi ini tidak hanya menjadi langkah konkret dalam mewujudkan desa tangguh bencana, tetapi juga mendorong pemanfaatan teknologi sebagai solusi nyata atas persoalan lingkungan di tingkat lokal.

Komentar