Fenomena Politik Uang di Morut, Oknum Caleg Terpilih Habiskan Miliaran.

MORUT- Hasil penelusuran media ini setelah di gelarnya Pemilu 14 Februari 2024. Dominan masyarakat Morowali Utara memilih Caleg DPRD Morut karna faktor uang.

Media ini melakukan wawancara dengan sejumlah caleg dan juga masyarakat.

“Saya habis kurang lebih 350 juta, ini dana semua untuk sosialisasi. Harus di akui tidak akan dapat suara di atas 1000, kalau tidak habis di angka 1 Miliar,”ujar salah satu Caleg DPRD Morut yang gagal terpilih (12/6/2024)

Ia juga menyebutkan fenomena ini karna kebiasaan masyarakat sendiri memilih berdasarkan uang dari pada figur atau program.

“Hasil poling 60% masyarakat memilih berdasarkan uang hari ini. Mereka mengabaikan figur atau program,”tegasnya

Kami melakukan wawancara juga dengan salah satu Caleg muda dari dapil 3 yang gagal terpilih. Ia mengaku habis di angka 200 juta.

“Saya habis di kisaran 200 juta bila di hitung semua sampai operasional saat Pemilu,”ujarnya

Bahkan salah satu Caleg yang gagal terpilih mengaku telah mengeluarkan dana diatas 1 M namun salah memilih orang-orang dalam tim. Dari informasi yang dihimpun media ini bahkan ada caleg yang rela merogoh kocek sampai angka 3 Miliar demi menjabat anggota DPRD Morut.

Lalu bagaimana dengan pemilih sendiri,,,?

“Yang ada uangnya kita pilih, karna kalau mereka duduk kita minta tolong saja bantu kasih masuk anak kerja, susah. Jangankan itu pak, di sms saja tidak lagi balas,”ungkap salah satu warga di Petasia Barat

Warga ini mengaku menerima 500 ribu dari salah satu caleg. Sementara warga lain di lokasi Pemilihan Suara Ulang (PSU) desa Onepute mengaku terima 1,5 juta untuk 1 suara. Bahkan ia menerima dobel.

“Waktu PSU itu kami sudah di antarkan 500 ribu per suara ada 3 orang. Malamnya datang lagi langsung kasih 1,5 juta per suara. Yaaa namanya rejeki. Kita kan tidak minta tapi di antarkan,”ujarnya

Warga ini justru membalikan pernyataan caleg yang menyebutkan warga memilih karna uang.

“Kami punya kandidat yang bagus. Tapi tim sukses ini kesana kemari tawari uang, kumpul KTP 1 juta per KTP. Jadi caleg sendiri sebenarnya yang membuat warga seperti itu,”tegasnya

Dari sejumlah informasi yang dihimpun media ini. Dominan uang dalam jumlah besar di keluarkan untuk serangan fajar. Bahkan kendaraan tim sukses para caleg, langsung dilengkapi dengan brangkas uang, yang siap dibagikan.

Pada tanggal 8 September 2023 kami melakukan wawancara dengan salah satu anggota DPRD Morut, meskipun tidak berkenan namanya di publis namun ia membeberkan pendapatannya.

Dasar hukum mengenai gaji anggota DPRD diatur dalam PP Nomor 18 Tahun 2017 tentang hak keuangan dan administrasi pimpinan dan anggota DPRD dan Permendagri Nomor 62 Tahun 2017 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana Operasional.

Sesuai dengan dasar hukum tersebut, gaji yang diterima DPRD meliputi beberapa komponen seperti uang representasi, tunjangan keluarga, tunjangan beras, uang paket, tunjangan jabatan, tunjangan alat kelengkapan dan alat kelengkapan lain, tunjangan komunikasi intensif, tunjangan reses, tunjangan perumahan dan tunjangan transportasi.

Namun angka yang diterima seorang anggota DPRD bisa berbeda di tiap daerah, karena tergantung kemampuan keuangan daerah tersebut dalam APBD masing-masing kabupaten atau kota. Gaji yang diterima anggota DPRD pun berbeda dengan pimpinan.

Untuk di kabupaten Morowali Utara, salah satu anggota DPRD Morut berkenan menyampaikan gaji bersih yang diterima setiap bulannya termasuk tunjangan setelah di potong PPh 21 pajak penghasilan.

“Saya setiap bulan terima gaji termasuk tunjangan 29 juta bersih. Jadi kalau mau disebut sebenarnya tidak cukup dengan segala aktivitas. Maka memang jadi wakil rakyat itu kita tidak akan kaya kecuali Korupsi. Kalau mereka yang memiliki hasil lebih karna punya usaha, tapi kalau hanya gaji saja tidak akan cukup,”ungkap salah satu anggota DPRD Morut

Dia juga menambahkan penghasilan itu diluar kegiatan reses di dapilnya. Tetapi biaya reses tidak seberapa dan akan terpakai jika memang turun di desa-desa.

Bila pendapatan anggota DPRD Morut 29 juta per bulan, dalam 1 tahun 348 juta. Maka dalam 1 periode 5 tahun pendapatannya tidak sampai 2 Miliar. Lalu mengapa ada yang rela mengeluarkan uangnya diatas 2 Miliar untuk maju?

Komentar