Opini: Mamala dan Tampake Solid, Dibawah Komando Warda Dg Mamala Beringin mengakar kuat di Morowali Utara

BERITA MORUT85 views

Opini: Partai Golkar di Morowali Utara (Morut) tercatat sebagai partai yang paling konsisten menempatkan dirinya di posisi teratas. Dua periode berturut-turut, partai berlambang pohon beringin ini mampu meraih tujuh kursi DPRD—suatu capaian yang belum tertandingi oleh partai lain. Kemenangan ini tidak bisa dilepaskan dari tangan dingin Warda Dg Mamala, SE, Ketua DPD II Partai Golkar Morut, yang dikenal mampu merangkul, menjaga soliditas, dan mengarahkan kader-kadernya untuk bekerja secara terukur.

Namun, di balik keberhasilan Golkar, terdapat dua poros besar yang menjadi penopang utama: Mamala dan Tampake. Keduanya bergerak dengan gaya politik yang berbeda, tetapi sama-sama memberikan kontribusi signifikan dalam membesarkan partai beringin di Morut.

Poros Mamala: Politik yang Terstruktur dan Mengakar

Kekuatan Mamala tercermin dari kehadiran tiga bersaudara Warda Dg Mamala, SE, Muhlis Dg Mamala dan Ahmad Dg Mamala yang menyebar di tiga dapil berbeda. Basis massa mereka tersebar luas, terutama di kawasan dengan ikatan kekerabatan dan hubungan sosial yang kuat.

Keberhasilan keluarga Mamala menjadi pemenang dengan suara terbanyak di masing-masing dapilnya menunjukkan strategi politik yang terstruktur: membagi kekuatan, menanam pengaruh, dan mengokohkan jaringan hingga ke akar rumput. Sosok Warda sendiri bukan hanya ketua partai, tetapi juga motor penggerak yang memastikan Golkar di Morut tetap menjadi partai dominan.

Poros Tampake: Politik yang Tenang dan Berbasis Kerja Nyata

Berbeda dengan Mamala, kekuatan Tampake lebih banyak lahir dari rekam jejak personal dan kedekatan langsung dengan masyarakat. Fanny Mistika Tampake hadir sebagai politisi perempuan yang menorehkan sejarah baru di Morut. Dua periode duduk di DPRD, ia kini menjabat tiga posisi strategis sekaligus: Bendahara Partai Golkar Morut, Ketua Fraksi Golkar DPRD Morut, dan Ketua Badan Kehormatan DPRD Morut, jabatan yang untuk pertama kalinya dipegang seorang perempuan.

Di sisi lain, Edwin Purnawan Tampake tampil dengan karakter yang berbeda. Latar belakang pendidikannya di bidang hukum menjadikannya rujukan masyarakat yang tengah menghadapi persoalan, khususnya konflik lahan. Edwin bukan sekadar legislator, tetapi juga problem solver yang hadir di tengah masyarakat dengan pendekatan yang tenang dan solutif.

Soliditas di Bawah Satu Komando

Kekuatan Mamala dan Tampake, meskipun berakar dari basis dan pendekatan yang berbeda, bertemu dalam satu garis besar: kepemimpinan Warda Dg Mamala. Sentuhan kepemimpinannya membuat dua poros ini bergerak seirama, memperlihatkan betapa Golkar di Morut tidak hanya kuat secara individu, tetapi juga solid sebagai kolektif.

Inilah yang menjadikan Golkar sulit ditandingi. Bukan sekadar mengandalkan popularitas personal, tetapi juga kekuatan jaringan, kerja nyata di lapangan, serta konsistensi menjaga basis massa.

Menatap ke Depan

Pertanyaannya kini, apakah soliditas dua poros besar ini dapat terus terjaga? Politik lokal sering kali menghadirkan dinamika yang tak terduga, namun sejauh ini Mamala dan Tampake menunjukkan kesanggupan untuk tetap berdiri kokoh. Jika pola ini berlanjut, bukan mustahil Golkar akan kembali mendominasi Morut pada pemilu mendatang, bahkan berpotensi mengukuhkan diri sebagai kekuatan penentu arah politik daerah.

Dua poros Mamala dan Tampake adalah wajah politik Golkar di Morut hari ini. Beringin tak hanya sekadar tumbuh, tetapi telah berakar kuat di tanah Morowali Utara.

Komentar