MOROWALI- Polsek Bungku Tengah melalui Ps Kanit Bimas, Aiptu Saiful Samsi, melaksanakan kegiatan himbauan terkait larangan Pungutan Liar (Pungli) di SPBU Bahomohoni, Desa Bahomohoni, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, pada Minggu (15/12) pukul 08.00 WITA.
Samsi menekankan kepada pengelola SPBU untuk tidak melakukan praktik pungutan liar (Pungli) kepada masyarakat, baik pengguna kendaraan roda empat maupun roda dua, termasuk pengisian jerigen dengan rekomendasi. Ia juga mengingatkan, apabila masyarakat menemukan adanya indikasi pungli, agar segera melaporkannya kepada pihak kepolisian, khususnya Bhabinkamtibmas.
“Kami mengimbau agar pengelola dan seluruh pihak bersama-sama menjaga situasi bersih dari korupsi dan pungli. Hal ini penting untuk mendukung kemajuan daerah dan menciptakan lingkungan yang mendukung visi Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045,” ujar Aiptu Saiful.
Himbauan pihak Kepolisian mendapat tanggapan positif dari masyarakat Morowali, sebab masyarakat menilai harga BBM Subsidi menjadi mahal dikarenakan adanya praktek pungli disetiap SPBU, sebagaimana yang dikatakan Imran, masyarakat Morowali, bahwa salah satu praktek dilakukan oleh oknum yang menjual jasa antri atau lebih dikenal dengan pelangsir
“Upaya Kepolisian sangat tepat, namun kiranya pihak Kepolisian bisa lakukan tindakan penangkapan pada oknum ini, karena mereka ini dengan gaya premanisme. Maksud sy mereka ini mematok harga disetiap pengisian BBM, khususnya solar. Disetiap 1jerigen sampai Rp. 100.000, paling rendah Rp. 80.000, akhirnya untuk setiap jerigennya harga BBM itu SDH Rp. 300.000, bahkan lebih, ini kan udah tidak wajar, jika tidak mengikuti mereka ribut mereka, bahkan petugas saja mereka mau pukul” Keluh Imran.
Ruben yang juga masyarakat Morowali, meminta kepada Kapolres Morowali, untuk mengamankan oknum premanisme yang berkedok pelangsir yang diduga sebagai pelaku pungli di SPBU Emea, sebab para oknum ini yang menguasai pengisian di SPBU Emea
“Semoga Kapolres bisa menindak dan melakukan proses hukum bagi pelangsir di SPBU Emea, petugas saja mereka mau pukul jika berani menghalangi mereka, dan tidak segan-segan mereka memakai Sajam, jangan dibiarkan mereka ini”Ungkap Sau.
“Soal adanya keterlibatan oknum pegawai SPBU atau petugas itu saya tidak tau intinya Kapolres Morowali, kami minta sikapi ini, harga BBM keluar dari SPBU itu mencapai Rp. 320.000, ini udah kelewatan, penyebab dari mahalnya BBM Subsidi, preman yang berkedok pelangsir. Saya pribadi memohon dengan sangat untuk ambil tindakan tegas roses hukum para oknum, dan turunkan aparat banyak-banyak karena mereka mengamuk kalau hanya liat petugas sedikit” Tambahnya
Komentar