OPINI- Isu politik jadi yang terlaris dalam pemberitaan di media setiap harinya. Gelaran Pilkada serentak membuat setiap daerah ramai menyuguhkan isu politik dan relatif menyebar dengan cepat.
Isu politik menjadi yang paling “terseksi” untuk selalu dibahas. Perdebatan dengan berbagai sudut pandang tak bisa terelakan. Masing-masing pihak punya jagoan yang di unggulkan.
Politik di Morowali Utara adalah salah satu yang menarik untuk di ulas lebih jauh. Sejumlah nama penantang petahana bermunculan. Nama yang paling menonjol adalah Warda Dg Mamala, Jeffisa Putra Amrullah dan Moh. Asrar Abd Samad.
Partai Golkar yang menjadi pemenang Pemilu 2024 dengan perolehan 7 kursi merekomendasikan Warda Dg Mamala bertarung di Pilkada Morut November mendatang.
Namun rekomendasi itu tak bisa menepis isu lain yang berhembus. Posisi ketua DPRD Morut tentu sangat penting bagi seorang Warda Dg Mamala. Bila ia memastikan bertarung di Pilkada, tentu penting memastikan garansi ketua DPRD Morut tetap berada dilingkarannya.
Sebab Partai Golkar Morut tidak pernah lepas dari gejolak internal. Bisa di lihat perebutan kursi ketua DPRD Morut antara Warda Dg Mamala yang menggantikan Hj. Megawati Ambo Asa harus sampai ke Pengadilan Negeri Poso.
Di Partai Golkar Morut sendiri memang saat ini 3 saudara kandung Mamala menjadi penentu kemenangan Pemilu 2024. Namun ada kader-kader terbaik yang muncul dan punya potensi menjadi Ketua DPRD Morut periode 2024-2029.
Dalam catatan media ini. Lingkaran politisi Warda Dg Mamala ada beberapa Kader terbaik Golkar Morut seperti Yaristan Palesa, Helen. Selain punya kedekatan sebagai politisi di Partai Golkar, mereka menekuni bisnis yang sama terkait pertambangan. Tentu bila Yaristan Palesa atau saudara kandung Warda Mamala yang menjabat ketua DPRD Morut bisa jadi politisi perempuan senior ini bulat bertarung.
Namun isu akan bergeser ke orang lain berhembus ke publik. Seolah membuat posisi Warda Dg Mamala berada di Persimpangan Jalan. Tetap menjadi ketua DPRD Morut atau maju sebagai Calon Bupati Morut.
Komentar