MORUT- Kabupaten Morowali Utara (Morut), adalah sebuah kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Tengah, Ibu kota kabupaten sekaligus pusat administrasi Morowali Utara terletak di Kolonodale.
Morowali Utara merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Morowali yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 15 Mei 2013 di gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru.
Secara geografis, Kabupaten Morowali Utara terletak pada 1°31′ – 3°04′ Lintang Selatan dan 121°02′ – 123°15′ Bujur Timur. Topografi wilayahnya mulai dari pesisir, dataran rendah, hingga bergunung-gunung yang merupakan bagian dari Pegunungan Pompangeo, Paa-Tokala, Peleru dan Pegunungan Rerende dengan ketinggian wilayah antara 0-2.500 meter di atas permukaan air laut (mdpl).
Wilayahnya termasuk beberapa pulau kecil di Teluk Towuri dan Teluk Tolo di Laut Banda seperti Pulau Pangia, Pulau Tokonanaka, Pulau Tokobae dan lain-lain. Gunung tertinggi di Kabupaten Morowali Utara adalah Gunung Pompangeo (2.590 mdpl) di Pegunungan Pompangeo. Sedangkan sungai terbesar dan terpanjang di kabupaten ini adalah Sungai La’a yang memiliki panjang sekira 96,30 Km.
Berikut ini batas-batas wilayah Kabupaten Morowali Utara:
Sebelah Utara: Kabupaten Tojo Una-Una (Desa Korondoda, Desa Buyuntaripa, Desa Bugi, dan Desa Rompi)
Sebelah Selatan: Kabupaten Morowali (Desa Solonsa) dan Kabupaten Luwu Timur (Desa Matano, Desa Nuha, dan Desa Sorowako)
Sebelah Barat: Kabupaten Poso (esa Mayasari, Desa Uelene, Desa Kamba, Desa Pancasila, Desa Masewe, Desa Kancu’u, dan Desa Matialemba)
Sebelah Timur: Kabupaten Kabupaten Banggai (Desa Gunung Kramat, Desa Rata, Desa Matawa, dan Desa Mangkapa) dan Laut Banda
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan catatan sipil kabupaten Morowali Utara semester 1 tahun 2024. Jumlah penduduk Kabupaten Morowali Utara 150.634 jiwa. Terdiri dari laki-laki sebanyak 82.277 jiwa, dan perempuan sebanyak 68.357 jiwa. Tersebar di 10 kecamatan berikut:
1. Petasia 22.926 jiwa
2. Petasia Timur 29.772 jiwa
3. Lembo raya 9.445 jiwa
4. Lembo 17.436 jiwa
5. Mori Atas 14.106 jiwa
6. Mori Utara 9.393 jiwa
7. Soyojaya 9.647 jiwa
8. Bungku Utara 13.338 jiwa
9. Mamosalato 11.793 jiwa
10. Petasia Barat 8.776 jiwa
Jumlah penduduk berdasarkan agama di Morowali Utara. Pemeluk agama Islam 81.026 jiwa, pemeluk agama Kristen 60.063 jiwa, Katolik 3.314 jiwa, Hindu 4.064 jiwa, Budha 20 jiwa, aliran kepercayaan 2.147 jiwa.
Pekerjaan masyarakat dominan adalah petani, nelayan, karyawan perusahaan. Sumber kekayaan alam Morowali Utara yang meliputi nikel, minyak, gas, marmer, perkebunan karet dan kelapa sawit, sektor pertanian, perikanan dan perdagangan. Selain itu Ibu Kota Morowali Utara di Kolonodale adalah satu-satunya kota administratif bentukan Belanda.
Kabupaten Morowali Utara merupakan wilayah yang didiami oleh mayoritas Suku Mori yang tergolong kelompok majemuk dan multikultur. Menurut Albert C. Kruyt (“het Lanschap Mori”) mengklasifikasi penduduk Kerajaan Mori terdiri dari penduduk pribumi, yaitu mereka yang telah lama menetap dan menjadi warga Kerajaan Mori yang terbagi lagi dalam 3 (tiga) golongan yaitu orang Mori asli, penduduk bukan orang Mori, dan penduduk asli bukan orang Mori (suku-suku lain) yang mendiami wilayah kerajaan dan penduduk suku-suku yang berasal dari daerah lain dan sejak berabad-abad melakukan eksodus dan menetap di wilayah Kerajaan Mori.
Komentar