MORUT- Satu tahun sudah perjalanan Moh. Jafar mengemban amanah sebagai anggota DPRD Morowali Utara (Morut) dari Partai Demokrat. Sejak awal melangkah ke panggung politik, Jafar sudah menancapkan satu komitmen yang ia namakan GERBANG DESA—sebuah visi sederhana namun sarat makna, yang menitikberatkan pada penguatan sektor pertanian, perkebunan, dan pembangunan desa.
“Alhamdulillah, yang sudah diperbuat selama satu tahun ini cukup banyak. Saya tetap berpegang pada prinsip untuk selalu ada dan hadir di tengah-tengah masyarakat setiap saat,” ungkap Jafar dengan nada rendah hati.
Bagi politisi muda ini, kehadiran langsung di tengah masyarakat jauh lebih penting daripada sekadar aktif di media sosial. Ia lebih memilih mendengar keluh kesah warga secara langsung, menelusuri lorong-lorong desa, dan menyerap aspirasi dari sumber utamanya: masyarakat desa itu sendiri.
Dalam agenda reses yang digelar di tiga desa—Tandayondo, Tambayoli, dan Sumara Jaya di Kecamatan Soyojaya—Jafar kembali menemukan bahwa usulan masyarakat masih berkutat pada kebutuhan yang nyata dan mendesak: alat-alat pertanian, sarana perkebunan, dan pembangunan jalan tani. Aspirasi ini selaras dengan fokus komitmen GERBANG DESA yang sejak awal ia gaungkan.
“Prioritas ke depan masih tetap pada komitmen awal, yaitu membangun desa dari sektor pertanian dan perkebunan. Karena saya yakin, kekuatan ekonomi masyarakat Morowali Utara terletak di sektor ini,” jelasnya.
Satu tahun pertama ini menjadi bukti konsistensi Jafar. Ia tidak tergoda dengan janji-janji politik yang kerap hanya berhenti di permukaan. Baginya, politik adalah jalan pengabdian, dan GERBANG DESA adalah pintu yang harus terus dijaga agar masyarakat di pelosok tetap merasakan sentuhan pembangunan.
Dengan langkah yang perlahan tapi pasti, Moh. Jafar meneguhkan posisinya sebagai wakil rakyat yang benar-benar hadir, mendengar, dan bekerja. Dan ke depan, ia tetap berkomitmen agar GERBANG DESA bukan hanya jargon politik, melainkan menjadi pintu kesejahteraan bagi masyarakat Morowali Utara.
Komentar