Sebagian besar orang mengidamkan pekerjaan di perusahaan tambang nikel. Mendapatkan gaji besar demi masa depan menjadi alasan. Namun, jangan dibayangkan lingkungan kerjanya mudah. Apalagi bagi seorang perempuan. Berbagai resiko sensitif sangat rentan terhadap aktivitas perempuan di pertambangan.
MORUT- Pekerja perempuan yang paling rentan dengan iming-iming keinginan seksual tenaga kerja China, adalah yang bagian kantin mempersiapkan makanan untuk karyawan China. Mereka melakukan komunikasi langsung dengan para pekerja China.
Seperti pengakuan Bunga (nama kami samarkan) kepada media ini, Bunga telah resain dari bagian koki.
“Saya keluar karna tidak mau jadi panggilan….Di kasih uang berdasarkan kita punya mau. Kalau saya cuma ba urut 2 menit dikasih 250 ribu. Sempat dia bilang mau begitu, tapi saya tidak mau. Makanya saya keluar. Jadi dicari yang mau,”ujar Bunga (1/7)
Bunga menceritakan, ada oknum pekerja perempuan di bagiannya yang mengurusi makanan untuk pekerja China, juga siap untuk di ajak lebih dari sekedar bagian masak. Menurutnya bahkan bisa di ajak tidur, demi tetap bekerja di perusahaan.
“Ada di tempat kerjaku yang memang siap ditiduri juga oleh bos-bos China,”ujarnya
Menurut Bunga, selama 3 bulan bekerja gaji yang diterima 3 juta per bulan. Itupun karna ia memilih resain gaji terakhirnya tidak dibayarkan. Namun ia enggan mengadu atau mempersoalkan hal ini. Jauh lebih baik menurutnya kembali ke kampung dan menjalani hidup dengan normal sambil tetap membantu keluarganya berkebun.
Pekerja perempuan sangat rentan dengan pelecehan seksual. Industri Pertambangan yang masuk di Morowali Utara tentu memberikan peluang besar geliat pertumbuhan ekonomi warga. Namun selalu ada resiko sebagai sisi lain pertambangan.
Pengakuan polos Bunga menggambarkan perempuan menjadi pihak yang sangat rentan dalam bisnis Tambang. Bahkan tidak sedikit perempuan yang memilih cara instan karna iming-iming segepok uang, sehingga terperdaya dan terpaksa melayani kebengisan hidup di pertambangan. Seolah keadaan memaksa harus kompromi dan menerima yang terjadi demi bertahan hidup.
Pemerintah dan DPRD seharusnya memastikan perlindungan terhadap pekerja perempuan. Kondisi mess karyawan perempuan yang jaraknya jauh dari toilet, membuat rentan resiko di malam hari.
Komentar